Indeks terapeutik sempit adalah kisaran dosis yang sangat kecil di mana obat memberikan manfaat tanpa menyebabkan komplikasi yang parah dan berpotensi fatal. Ini berarti bahwa perubahan dosis yang sangat kecil dapat berdampak parah pada hasil bagi pasien. Penyedia layanan berhati-hati saat bekerja dengan obat yang memiliki indeks terapeutik sempit untuk mengurangi risiko bagi pasien. Penting untuk mengikuti petunjuk yang diberikan dengan obat-obatan tersebut dengan hati-hati, karena kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
Indeks terapeutik adalah kisaran dosis di mana obat tampak efektif dalam uji klinis untuk median peserta. Ini dinyatakan sebagai kisaran antara dosis efektif median, yang dikenal sebagai ED50, dan dosis toksik median, TD50. Pasien yang minum obat dengan dosis rendah mungkin tidak merasakan manfaat, sedangkan pasien yang minum obat dengan dosis lebih tinggi dapat berisiko mengalami komplikasi parah atau kematian. Kisaran antara ED50 dan TD50 bisa cukup besar, tergantung pada obatnya.
Jika perbedaan antara dua ekstrem adalah dua kali lipat atau kurang, obat memiliki indeks terapeutik yang sempit. Pasien yang secara tidak sengaja mengambil dua tablet, bukan satu, misalnya, bisa berada dalam kisaran dosis yang mematikan. Ini tidak berarti bahwa mereka harus mati, karena TD50 adalah ekspresi dari median, tidak setiap anggota penelitian. Selain itu, karena membunuh orang dalam uji klinis untuk mengetahui berapa banyak obat yang berakibat fatal tidak dapat diterima secara etis, perusahaan farmasi menghitung indeks terapeutik menggunakan faktor-faktor seperti perkembangan komplikasi parah pada peserta uji coba. TD50 didasarkan pada penelitian pada hewan dan evaluasi uji klinis pada manusia untuk mengembangkan perkiraan yang masuk akal, namun tetap berhati-hati.
Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit harus berhati-hati karena overdosis dapat membahayakan mereka. Mereka perlu memastikan untuk mengikuti jadwal pemberian dosis dan membaca petunjuk dengan hati-hati. Ini dapat mencakup pemeriksaan tablet atau suspensi sebelum menggunakannya untuk memeriksa tanda-tanda kelainan, seperti tanda yang tidak terlihat familiar. Beberapa contoh obat dengan indeks terapi sempit termasuk lithium, digoxin, dan warfarin.
Penyedia layanan juga perlu waspada terhadap obat-obatan dan fasilitas seperti klinik dan rumah sakit yang mungkin memiliki aturan khusus untuk pemberiannya. Ini dapat mencakup mengharuskan dokter untuk menuliskan resep secara lengkap untuk menghilangkan kebingungan tentang dosis, meminta perawat untuk memeriksa satu sama lain sebelum memberikan obat indeks terapi sempit, dan menggunakan label khusus pada obat tersebut. Misalnya, seorang perawat yang menyiapkan infus saline yang mengandung obat berbahaya mungkin menggunakan label berkode warna khusus untuk memperingatkan penyedia layanan lain tentang isinya.