Apa itu Indeks Nelson?

Indeks Nelson adalah kerangka acuan yang digunakan untuk menetapkan nilai ke kilang minyak berdasarkan tingkat kerumitannya. Semakin tinggi skor kilang pada Indeks Nelson, semakin kompleks itu. Kilang yang lebih kompleks mampu menangani dan menghasilkan produk yang lebih beragam sehingga memiliki nilai lebih ekonomis. Indeks ini digunakan untuk memecah informasi tentang kilang dalam istilah sederhana yang mudah dipahami orang. Tidak diperlukan pengetahuan khusus tentang industri minyak dan gas untuk mengontekstualisasikan skor.

Juga dikenal sebagai Indeks Kompleksitas Nelson, metrik ini dikembangkan pada tahun 1960 oleh Wilbur Nelson. Nelson memperkenalkan ide-idenya dalam jurnal perdagangan, dan Indeks Nelson terus digunakan secara luas di industri minyak dan gas. Pengungkapan skor untuk berbagai kilang dapat ditemukan dalam publikasi perdagangan, serta dalam tulisan tentang perusahaan minyak tertentu di majalah keuangan, karena informasi ini dapat relevan dengan kepentingan investor yang mempertimbangkan keputusan tentang di mana mereka ingin menaruh uang mereka.

Untuk menentukan Indeks Nelson untuk kilang individual, setiap peralatan di kilang diberi skor dan skor dijumlahkan. Semakin banyak peralatan yang dimiliki kilang, semakin fleksibel dan fleksibel. Kilang dengan nilai rendah mungkin hanya dapat menangani minyak dalam kisaran kadar yang terbatas, misalnya, sementara kilang dengan Indeks Nelson yang tinggi dapat menangani minyak mentah berkualitas rendah selain produk mentah yang lebih berharga. Hal ini memungkinkan untuk mengambil keuntungan dari minyak mentah termurah di pasar, daripada memaksa manajer kilang untuk membeli minyak mentah berkualitas tinggi yang mahal untuk semua kebutuhan produksi.

Selain menangani berbagai kadar minyak mentah, kilang dengan Indeks Nelson yang tinggi juga dapat menghasilkan lebih banyak produk minyak dan gas. Ini memperluas potensi manufaktur. Kilang dapat menyesuaikan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar, memanfaatkan harga tinggi untuk produk tertentu, dan meningkatkan produksi produk yang saat ini tidak laku di pasar terbuka. Hal ini meningkatkan potensi keuntungan dan memungkinkan kilang untuk tetap berproduksi secara berkelanjutan..

Kilang minyak tingkat lanjut cenderung memiliki Indeks Nelson sekitar sembilan. Pada 2010, kilang dengan skor tertinggi adalah kilang Jamnagar di India, dengan skor 14. Kompleks kilang besar ini mampu menghasilkan beragam produk minyak dan gas. Dapat memproses 661,000 barel minyak per hari.