Indeks setana adalah angka yang digunakan untuk memperkirakan kualitas dan komposisi bahan bakar diesel. Angka ini menunjukkan waktu antara saat bahan bakar disuntikkan ke mesin dan saat proses pembakaran dimulai. Angka pembakaran kali ini berfungsi sebagai cara yang efektif untuk mengukur kualitas bahan bakar, karena bahan bakar dengan kualitas lebih baik akan menyala lebih cepat. Bahan bakar yang cepat menyala umumnya mengandung lebih sedikit kontaminan dan kotoran daripada bahan bakar yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyala. Indeks setana mendapatkan namanya dari setana, yang merupakan nama lain untuk bahan bakar diesel.
Indeks setana bahan bakar berfungsi sebagai alternatif nomor setana tradisional yang digunakan untuk mengkarakterisasi berbagai jenis bahan bakar diesel. Untuk menghitung angka setana, bahan bakar harus dibakar dalam kondisi yang sangat tepat di unit mesin penelitian bahan bakar kooperatif khusus (CFRE). Unit ini sangat mahal, dan umumnya hanya dapat ditemukan di tempat yang sangat khusus. Untuk mengatasi tantangan penghitungan angka setana, banyak organisasi mengandalkan indeks setana sebagai estimasi efektif penghitungan ini.
Banyak lembaga mengandalkan standar yang dikembangkan oleh ASTM International untuk menghitung indeks setana secara akurat. ASTM D4737 memberikan formula berdasarkan empat variabel bahan bakar. Mereka termasuk kepadatan bahan bakar serta suhu pemulihan pada tiga interval pendinginan. Sementara yang lain mungkin mengandalkan metode perhitungan alternatif, ini adalah salah satu standar internasional yang paling banyak digunakan.
Cetana paling murni dan berkualitas tinggi memiliki nilai indeks 100, dan semua bahan bakar lainnya dinilai berdasarkan skala ini. Semakin tinggi indeks setana, semakin baik bahan bakar, dan semakin pendek penundaan antara injeksi dan pembakaran. Untuk nilai indeks yang lebih rendah, bahan bakar kemungkinan memiliki kualitas yang lebih rendah, dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk terbakar. Indeks setana rendah sering dikaitkan dengan peningkatan kebisingan dan tingkat emisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indeks yang lebih tinggi. Bahan bakar diesel standar yang digunakan di truk dan mesin memiliki indeks setana rata-rata 40 hingga 55.
Salah satu keuntungan utama yang terkait dengan indeks setana adalah biayanya yang rendah dan perhitungan yang mudah. Sementara nilai indeks tidak pernah setepat angka setana, mereka berfungsi sebagai perkiraan yang baik dalam kondisi normal. Kelemahan utama nilai indeks adalah bahwa mereka tidak memperhitungkan aditif atau jenis kotoran tertentu yang ditemukan dalam bahan bakar. Dalam aplikasi yang sangat tepat, indeks setana mungkin tidak sesuai karena sifatnya yang tidak tepat. Mereka yang memiliki mesin yang sangat canggih mungkin ingin melakukan pengujian angka setana daripada mengandalkan perkiraan.