Indeks androgen bebas mengukur kadar testosteron normal atau abnormal dengan menghitung rasio testosteron terhadap protein pengikat hormon seks yang didefinisikan sebagai globulin. Tes ini digunakan untuk mengobati kekurangan testosteron pada pria, dan tingkat rendah atau tinggi pada wanita. Hasil indeks androgen gratis mungkin membantu dokter mengobati libido rendah, osteoporosis, dan gangguan ovarium. Indeks ini juga digunakan dalam pengujian kesuburan.
Testosteron disekresikan oleh testis pada pria, dengan sebagian besar hormon mengikat protein, yang membantu pengirimannya ke seluruh tubuh. Pria yang tes indeks ini rendah mungkin menderita disfungsi ereksi dan dorongan seks yang rendah. Mereka mungkin juga merasa lelah dan kehilangan massa tulang.
Wanita juga memproduksi testosteron di ovarium dan kelenjar adrenal, tetapi dalam jumlah kecil. Tes indeks androgen gratis untuk kelebihan produksi testosteron pada wanita yang menunjukkan tanda-tanda peningkatan hormon seks pria. Ketika kadarnya melonjak, wanita mungkin mulai menumbuhkan rambut wajah dan tubuh, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, dan berhenti berovulasi pada jadwal yang dapat diprediksi. Gangguan ini mungkin membuat hamil sulit bagi wanita di tahun-tahun subur mereka.
Tingginya kadar testosteron yang ditunjukkan pada indeks androgen bebas mungkin juga menunjukkan sindrom ovarium polikistik, gangguan hormonal yang terkait dengan kelebihan androgen. Ovarium biasanya membesar, dan banyak kista kecil mungkin berkembang. Lebih dari separuh wanita yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik juga mengalami obesitas, dengan kadar androgen yang tinggi. Gangguan ini juga berhubungan dengan diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
Testosteron dalam tubuh manusia diukur dalam tiga cara. Testosteron bebas tidak terikat pada protein apa pun, sementara beberapa testosteron mungkin terikat lemah dengan globulin. Indeks androgen bebas menentukan rasio testosteron bebas terhadap protein pengikat hormon seks yang terikat erat atau terikat lemah. Pengukuran ini mengungkapkan jika kadar androgen turun ke kisaran normal.
Wanita pascamenopause biasanya menunjukkan peningkatan kadar androgen saat estrogen menurun selama menopause. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya hasrat seksual dan osteoporosis, gangguan yang menyebabkan tulang menjadi tipis dan rapuh. Beberapa wanita menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) yang mengandung estrogen dan testosteron untuk mengatasi risiko ini. Hormon tersedia dalam bentuk oral, implan androgen, dan patch.
Efek samping dari HRT termasuk retensi cairan dan kemungkinan menurunkan kadar kolesterol sehat yang dapat melindungi terhadap penyakit jantung. Studi tentang efek obat estrogen dan testosteron pada kanker payudara dicampur. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko terkena kanker payudara pada wanita yang menggunakan HRT, sementara penelitian lain menunjukkan tidak ada hubungan antara suplemen hormon dan kanker payudara.