Apa itu Imunoterapi Sel Dendritik?

Sel dendritik merupakan bagian dari sistem imun yang berperan penting dalam pertahanan tubuh. Sel-sel secara alami memakan penyerbu, dan kemudian menampilkan bit penyerbu di bagian luar sel. Hal ini memungkinkan tubuh untuk mengidentifikasi potongan karakteristik penyerang dan bersiap untuk invasi selanjutnya oleh patogen yang sama. Para ilmuwan berpikir bahwa mereka dapat memanfaatkan mekanisme sel alami ini dan menggunakannya dalam pengobatan kanker sebagai teknik yang disebut imunoterapi sel dendritik. Pada 2011, para ilmuwan melihat potensi untuk menggunakan sel dendritik untuk menampilkan potongan tumor, sehingga sistem kekebalan dapat menargetkan sel tumor untuk dihancurkan.

Sejak penemuan mereka pada paruh kedua abad ke-20, sel dendritik, dan cara kerjanya, telah dipelajari oleh para ilmuwan. Nama ini berasal dari penampakannya di bawah mikroskop, karena selnya memiliki banyak cabang, seperti pohon. Dalam bahasa Yunani, dendron berarti pohon. Sel-sel ini ditemukan di area tubuh yang merupakan garis pertahanan pertama melawan infeksi, seperti kulit, dan juga terletak di bagian tubuh yang sangat terlibat dalam respons imun, seperti kelenjar getah bening dan limpa.

Ketika sel dendritik menemukan penyerbu, sel memakan penyerbu dan memecahnya menjadi fragmen. Fragmen yang berpotensi berguna sebagai tanda pengenal sistem kekebalan, seperti molekul yang ada di bagian luar penyerang, ditampilkan di bagian luar sel dendritik. Setelah sel terkena penyerbu ini, ia bergerak ke kelenjar getah bening dan limpa, karena ini adalah bagian tubuh yang bertindak sebagai basis sel respon imun untuk berinteraksi. Molekul yang terlihat di luar sel dendritik kemudian bertindak sebagai sinyal ke sel imun lain yang ada di limpa atau kelenjar getah bening untuk menghasilkan respons spesifik terhadap penyerbu khusus ini.

Sel tumor bukanlah agen infeksi seperti virus atau bakteri, tetapi mereka adalah sel yang tidak diinginkan. Biasanya, sel dendritik tidak membunuh, memakan, dan menampilkan sel tumor di bagian luarnya. Ini karena sel tumor awalnya berasal dari sel normal tubuh yang bermutasi, yang tidak dikenali oleh sel dendritik sebagai penyerbu. Tumor juga tidak menghasilkan molekul abnormal yang cukup bagi sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkannya. Imunoterapi sel dendritik, bagaimanapun, adalah teknik yang membawa sel-sel tumor menjadi perhatian sistem kekebalan.

Dalam kondisi laboratorium, sel dendritik bercampur dengan molekul yang spesifik untuk tumor tertentu. Di laboratorium, sel dendritik mengenali molekul tumor dan menampilkannya di luar selnya. Setelah sel disuntikkan ke dalam tubuh pasien, efek imunoterapi sel dendritik berpotensi memperingatkan sistem kekebalan terhadap ancaman dari sel tumor. Pada 2011, pendekatan terapi kanker di bidang imunoterapi sel dendritik masih dalam penelitian. Meskipun bidang ini memiliki potensi hipotetis dalam terapi kanker, kemanjuran pengobatan menggunakan teknik ini tidak diketahui pada tahun 2011.