Imunologi transplantasi adalah studi tentang respon imun terhadap transplantasi organ dan bahan donor lainnya, untuk tujuan mencegah penolakan dan meningkatkan keberhasilan transplantasi. Bidang ini mencakup para peneliti yang bekerja di laboratorium kedokteran transplantasi, serta dokter yang berinteraksi langsung dengan pasien dan melakukan transplantasi. Orang-orang dengan berbagai latar belakang medis dan ilmiah dapat mengejar karir di bidang imunologi transplantasi, dengan banyak pusat penelitian menggunakan tim interdisipliner untuk penelitian.
Risiko penolakan adalah salah satu hambatan utama dengan transplantasi jaringan donor dan bahan lainnya. Jika sistem kekebalan penerima mengidentifikasi materi yang ditransplantasikan sebagai benda asing dan berbahaya, ia akan menyerang, merendahkan materi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kematian atau penyakit parah bagi penerima. Ahli imunologi transplantasi mempelajari bagaimana sistem kekebalan merespon transplantasi dengan tujuan menemukan cara untuk menghentikannya dan mendorong tubuh untuk menerima jaringan donor.
Salah satu aspek imunologi transplantasi melibatkan penyaringan donor dan penerima untuk mengidentifikasi kecocokan yang baik. Selain pencocokan berdasarkan golongan darah, peneliti juga dapat memeriksa sejumlah karakteristik lain, mencari hal-hal seperti protein dalam bahan donor yang akan diserang oleh tubuh penerima. Pencocokan dapat memakan waktu jika seseorang memiliki golongan darah yang tidak biasa atau karakteristik lainnya. Dengan mencocokkan donor dan penerima setepat mungkin, orang dapat mengurangi risiko penolakan.
Bidang minat lain melibatkan pengembangan obat anti-penolakan. Banyak dari ini bekerja dengan menekan respon imun sehingga tubuh penerima tidak dapat mulai menyerang bahan donor. Mengembangkan obat untuk menekan penolakan tanpa mengganggu kemampuan sistem kekebalan untuk melawan infeksi yang sebenarnya menarik bagi banyak peneliti. Para peneliti mengembangkan rejimen obat, mempelajari kandidat potensial untuk obat anti penolakan, dan menindaklanjuti pasien untuk melihat seberapa baik mereka mentoleransi obat tertentu.
Imunologi transplantasi juga merupakan topik yang menarik bagi orang yang mengembangkan bahan transplantasi buatan, seperti katup jantung yang terbuat dari plastik dan logam, cangkok yang dibiakkan di laboratorium menggunakan sel donor, atau cangkok yang berasal dari hewan. Tubuh biasanya merespons benda asing dengan menolaknya, dan mengembangkan transplantasi yang efektif memerlukan pemahaman bagaimana dan di mana tubuh menandai bahan asing untuk melihat apakah mungkin mengembangkan bahan transplantasi buatan yang tidak akan memicu respons penolakan.
Orang yang tertarik dengan karir imunologi transplantasi perlu pergi ke sekolah kedokteran atau mengejar pekerjaan pascasarjana dalam sains dengan fokus pada imunologi dan topik terkait. Pendidikan bagi orang-orang di bidang ini dapat berlangsung 12 tahun atau lebih.