Imunitas seluler, juga dikenal sebagai imunitas yang diperantarai sel, merupakan aspek penting dari sistem kekebalan yang memungkinkan tubuh untuk menyerang organisme yang menyerang pada tingkat sel. Ini dipasangkan dengan kekebalan humoral, bagian dari sistem kekebalan yang melibatkan respons antibodi. Kedua jenis kekebalan adalah bagian penting dari sistem kekebalan yang sehat dan berfungsi.
Dalam imunitas seluler, tubuh mengenali sel yang terinfeksi dan membunuhnya, menggunakan sel seperti makrofag dan sel pembunuh alami. Sel-sel ini dirancang untuk memicu kematian sel, memastikan bahwa sel yang terinfeksi tidak bereplikasi dan membiarkan infeksi menyebar. Sel CD4, juga dikenal sebagai sel T pembantu, memainkan peran penting dalam imunitas seluler dengan memfokuskan dan mengarahkan serangan pada sel yang terinfeksi sehingga sistem kekebalan dapat secara akurat dan efektif menargetkan infeksi.
Banyak mikroorganisme menargetkan tubuh dengan mencoba membajak sel. Sel digunakan untuk menampung organisme menular, dan beberapa bahkan mampu menggunakan kembali sel untuk tujuan mereka sendiri, menggunakan sel untuk reproduksi dan sumber nutrisi. Imunitas seluler memungkinkan tubuh untuk mengidentifikasi sel-sel yang telah dikompromikan sehingga dapat dihancurkan, meminimalkan kemampuan organisme untuk menyebar ke seluruh tubuh.
Sistem kekebalan menggunakan serangkaian sistem yang saling berhubungan untuk menangkap organisme menular. Satu elemen saja tidak dapat menghilangkan infeksi, tetapi dengan bekerja sama, berbagai aspek sistem kekebalan dapat secara efektif menargetkan dan membersihkan bahan infeksi, serta mengisolasi racun. Bahan infeksius yang dihancurkan dan dinetralkan akan masuk ke kelenjar getah bening dan pada akhirnya akan dikeluarkan dari tubuh.
Sel kekebalan baru terus diproduksi. Setiap kali tubuh melawan infeksi, ia belajar mengenali bahan infeksi baru dan informasi ini diteruskan ke seluruh sistem kekebalan sehingga dapat merespons dengan cepat di masa depan. Sel-sel yang terlibat dalam imunitas seluler harus terus-menerus diisi ulang karena banyak yang berumur pendek dan selama respon imun aktif, banyak sel akan mati.
Kebanyakan orang hanya menyadari sistem kekebalan mereka ketika mereka tidak bekerja. Sistem kekebalan terus beraksi, menetralisir ancaman sebelum orang-orang diperingatkan akan kehadirannya. Terkadang, sistem rusak. Entah mikroorganisme mengecoh sistem kekebalan, atau sistem kekebalan tidak mampu menangani infeksi. Infeksi mungkin agresif, menyebar lebih cepat daripada yang dapat ditanggapi oleh sistem kekebalan, atau baru, dengan sistem kekebalan tidak mengenalinya sebagai ancaman sampai ia mendapatkan pijakan di dalam tubuh.