Apa itu Implan Microchip?

Implan microchip adalah sirkuit elektronik kecil yang dirancang untuk ditanamkan ke dalam tubuh. Sirkuit biasanya tertutup dalam wadah yang tidak akan bereaksi dengan bodi atau rusak saat digunakan, melindungi chip di dalamnya selama masa pakai pemakainya. Berbagai macam informasi dapat dikodekan pada microchip, mulai dari data tentang alergi hingga informasi identitas. Implan microchip bukannya tanpa kontroversi, terutama di antara orang-orang yang khawatir tentang potensi pelacakan manusia oleh pemerintah.

Implan microchip pertama kali digunakan pada hewan. Implan microchip hewan dapat digunakan pada hewan peliharaan untuk memastikan bahwa hewan tersebut dapat diidentifikasi meskipun kehilangan kalung dan tandanya, dan microchip juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelola ternak, bersama dengan hewan seperti kuda pacu. Implan microchip manusia untuk penggunaan medis telah dirilis oleh beberapa perusahaan, dan beberapa peneliti juga telah bereksperimen dengan implan microchip yang berinteraksi dengan lingkungan, seperti chip yang berkomunikasi dengan komputer untuk menyalakan dan mematikan lampu.

Baik pada manusia atau hewan, implan microchip bekerja dengan cara yang sama. Chip ini seukuran sebutir beras, dan biasanya dilengkapi dengan teknologi RFID. Menggunakan pembaca yang dipegang di atas lokasi implan, seseorang dapat mengumpulkan informasi pada chip. Beberapa dapat ditulis oleh pembaca/penulis, sementara yang lain harus diprogram sebelum dimasukkan. Karena kekhawatiran tentang keamanan RFID, beberapa dikodekan sehingga informasi pada chip aman.

Banyak yang dirancang untuk dimasukkan dengan jarum besar yang menyuntikkan microchip ke dalam situs, dengan praktik ini menjadi standar untuk implan hewan. Yang lain cukup besar sehingga prosedur bedah harus digunakan untuk menanamkan chip.

Dari sudut pandang biologis, salah satu masalah utama dengan implan microchip adalah sulitnya membuat chip yang akan tetap stabil di dalam tubuh untuk waktu yang lama. Terkadang keripik ditolak oleh tubuh, dan dalam kasus lain, mereka terkorosi oleh cairan tubuh. Implan terbungkus kaca bersifat lembam, tetapi kaca dapat pecah, berpotensi menimbulkan risiko kesehatan yang sangat serius. Peneliti biomedis telah mengerjakan sejumlah desain implan microchip yang dirancang untuk mengatasi masalah ini.

Ahli etika juga menyatakan keprihatinan tentang implan microchip. Beberapa kekhawatiran ini berkisar pada ketidakamanan teknologi RFID, dengan potensi pengambilan data pribadi dari implan dengan penggunaan perangkat yang dapat mengumpulkan informasi dari pemancar RFID. Orang lain telah menyatakan keprihatinan bahwa microchip manusia adalah praktik yang dipertanyakan secara etis yang dapat mengatur panggung untuk pemantauan pemerintah atau penggunaan lain yang berpotensi jahat yang belum ditentukan.