Apa itu Ikan Puffer?

Ikan buntal adalah ikan air asin dan muara dalam keluarga Tetraodontidae, yang selanjutnya dibagi menjadi 20 genera dan sekitar 150 spesies. Ikan buntal dikenal dengan banyak nama, termasuk blowfish, globefish, dan swellfish. Banyak spesies ikan buntal beracun. Ikan buntal juga memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik yang memungkinkannya untuk memperbesar ketebalannya hingga lebih dari tiga kali ukuran normalnya, yang memberi nama ikan buntal bermacam-macam.

Sebagian besar varietas relatif kecil, mulai dari tiga hingga 15 inci (7.5 hingga 39 cm), meskipun beberapa spesies dapat mencapai hingga 24 inci (60 cm). Tubuh mereka yang berbentuk tongkat ditutupi dengan duri halus yang membuat mereka tampak berbintik. Mereka memiliki sirip dada di kedua sisi, serta sirip punggung dan perut yang terletak di dekat ekor kecil. Mata mereka yang menonjol menghadap ke depan dan dapat bergerak secara independen satu sama lain. Nama keluarga Tetradontidae mengacu pada empat gigi besar di rahang atas dan bawah.

Ikan buntal berasal dari perairan tropis. Mereka memangsa krustasea dan moluska dengan menggunakan rahang mereka yang kuat dan gigi yang tajam untuk menghancurkan cangkangnya. Mereka berenang perlahan karena bentuk dan konfigurasi siripnya, sehingga mereka mengandalkan mekanisme embusan untuk mengusir pemangsa. Mekanisme tiupan bekerja melalui perut yang sangat mengembang yang memungkinkannya terisi dengan air atau udara, menyebabkan penampilan seperti balon. Beberapa ikan buntal juga bisa berubah warna seperti bunglon.

Ikan buntal beracun mengandung neurotoxin yang disebut tetrodotoxin. Racun terkonsentrasi di hati, ovarium, telur dan, sampai tingkat tertentu, usus dan kulit. Predator tertentu dari ikan buntal beracun tidak terpengaruh oleh racun. Beberapa jenis ikan buntal secara alami tidak beracun, dan beberapa ikan buntal yang dibudidayakan secara komersial dibiakkan secara khusus untuk menghilangkan racun.

Ikan buntal dikenal sebagai “fugu” di Jepang, di mana mereka dianggap sebagai makanan lezat yang berbahaya untuk dimakan. Kota Shimonoseki di Prefektur Yamaguchi terkenal dengan budidaya komersial fugu. Di Jepang, hampir 10,000 ton (8928.57 metrik ton) fugu dikonsumsi setiap tahun.

Makanan fugu di restoran bisa sangat mahal dan biasanya terdiri dari beberapa hidangan. Makanannya mungkin termasuk sashimi fugu mentah, sup fugu-chiri, dan fugu kara-age goreng. Fugu harus selalu disiapkan oleh koki fugu yang terlatih dan berlisensi. Makanan harus dikonsumsi perlahan-lahan dan jika pada suatu saat mati rasa atau kesemutan dirasakan di bibir dan lidah, bantuan medis harus segera dicari.