Ikan lumpur adalah jenis ikan yang hidup dan tumbuh subur di lumpur atau air berlumpur. Ada lebih dari beberapa jenis ikan ini dan mereka bahkan bisa tidak berhubungan. Mereka mendiami daerah rawa dan mereka lebih suka saluran air dan lahan basah yang sangat lebat. Jika daerah ini menjadi kering, ikan lumpur dapat bertahan hidup dengan hidup di bawah batang kayu atau daun yang membusuk. Yang mereka butuhkan hanyalah daun atau puing-puing lain agar tetap lembab dan mereka bisa hidup di luar air selama dua bulan.
Ikan lumpur memiliki kemampuan adaptasi ini yang memungkinkannya untuk bertahan hidup di tempat yang tidak bisa dimiliki ikan lain. Di beberapa wilayah di dunia, ikan lumpur termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah. Hal ini disebabkan semakin berkurangnya lahan basah dan rawa-rawa yang menjadi habitat alami satwa tersebut. Sebagian besar ikan lumpur yang terancam punah terletak di Selandia Baru dan Australia, tetapi mereka juga dapat ditemukan di bagian lain dunia.
Ada banyak jenis ikan lumpur dan mereka dapat terlihat berbeda satu sama lain, tergantung di mana mereka ditemukan. Misalnya, di Selandia Baru, ikan lumpur Canterbury menyerupai belut. Mereka memiliki tubuh yang lebih tebal dan berwarna coklat tua dengan bintik kuning yang dapat dilihat di perut ikan. Di Amerika Utara, ikan ini disebut sebagai sirip busur dan mereka lebih panjang, ikan tebal. Sirip busur memiliki sirip punggung dan warna bintik-bintik hijau. Mereka menyerupai ikan biasa tetapi rahang mereka sangat besar dan kuat dan mereka juga memiliki gigi yang sangat tajam.
Ikan ini biasanya bertelur di awal musim semi dan betinanya bisa menghasilkan telur sebanyak 2,000 butir. Mereka akan tinggal di habitat air tawar dan tidak akan pergi kecuali airnya mengering. Ikan ini hanya aktif pada malam hari karena bersifat nokturnal. Ketika habitat alami benar-benar kering lebih dari beberapa kali, pertumbuhan ikan dapat terhambat.
Di tempat-tempat di mana ikan lumpur termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah, adalah ilegal untuk mencoba menangkapnya. Mereka tidak dianggap sebagai pilihan populer bagi kebanyakan nelayan, tetapi mereka bisa dimakan. Ikan lumpur bisa terasa mirip dengan ikan lele dan bisa dipanggang, direbus atau digoreng. Selain rasa amis yang kuat, ikan ini memiliki tekstur yang tidak biasa. Daging olahan memiliki rasa licin bahkan setelah dibilas dan juga memiliki konsistensi gel yang kental.