Ikan pertempuran siam, juga dikenal sebagai cupang, adalah ikan air tawar tropis asli semenanjung Indochina, wilayah yang dulu dikenal sebagai Siam. Di alam liar, ikan yang sering berwarna-warni ini umumnya lebih menyukai perairan yang hangat dan dangkal. Sebagai ikan tangki yang dijinakkan, ikan petarung siam dianggap kuat dan mudah dirawat selama mereka diberi makan makanan hidup dan diberi lingkungan air hangat. Namun, mereka dapat menyerang ikan lain di dalam akuarium, terutama jika ikan tersebut adalah ikan petarung siam lainnya atau ikan tropis lainnya dengan sirip besar yang mengalir, seperti angelfish. Ikan ini harus selalu diberi akses ke permukaan air, karena mereka memiliki organ khusus yang memungkinkan mereka menghirup oksigen dari udara.
Ikan aduan siam mungkin salah satu jenis ikan akuarium air tawar yang paling populer, terutama untuk pemula ikan air tawar. Ikan ini sering datang dalam warna cerah dan menarik termasuk putih, merah muda, merah, biru, atau ungu. Ikan cupang biasanya mencapai ukuran sekitar 3 inci (7 cm), dan dapat hidup selama dua hingga tiga tahun. Ikan ini biasanya lebih menyukai suhu air 75 hingga 86 derajat Fahrenheit (24 hingga 30 C). Meskipun banyak ikan petarung siam disimpan dalam wadah yang sangat kecil, penggemar akuarium sering menekankan bahwa, idealnya, setiap ikan harus diberi kapasitas tangki 2 hingga 3 galon (7.5 hingga 11.4 liter).
Di habitat aslinya, ikan aduan siam beradaptasi dengan kehidupan di perairan dangkal yang tidak terganggu oleh arus yang kuat. Seperti ikan lain dari keluarga Osphronemidae, ikan cupang umumnya memiliki organ labirin. Organ ini memungkinkan ikan menghirup oksigen dari udara, sehingga dapat terus berkembang biak di perairan yang tidak mengandung oksigen tingkat tinggi. Karena ikan cupang biasanya mengandalkan organ labirinnya untuk bernapas, ia harus selalu diberi akses ke permukaan air di tangki atau mangkuknya.
Ikan ini dianggap ikan pemakan daging, dan di alam liar, mereka sebagian besar hidup dari serangga. Makanan hidup, termasuk udang air asin, cacing kaca, dan plankton paling sering direkomendasikan untuk ikan cupang. Makanan beku dan beku-kering biasanya dapat dengan aman diganti dengan makanan hidup.
Ikan aduan siam umumnya diyakini sebagai ikan yang agresif, dan diketahui menyerang anggota lain dari spesiesnya saat dipelihara di tangki yang sama. Ikan cupang jantan dianggap lebih agresif daripada betina. Karena ikan cupang bisa agresif, penggemar akuarium umumnya harus berhati-hati saat memilih pasangan akuarium untuk varietas ini. Umumnya dianggap tidak disarankan untuk memelihara ikan cupang di akuarium yang sama dengan cupang lainnya, tetapi spesies ikan tropis lainnya dapat berkembang biak di akuarium yang sama dengan cupang, selama mereka tidak memiliki sirip yang panjang atau besar.