Apa itu Ideologi Ekonomi?

Kapitalisme dan sosialisme dianggap sebagai dua jenis ideologi ekonomi yang paling umum. Kapitalisme berpusat pada gagasan bahwa pemerintah harus menahan diri dari keterlibatan dalam bisnis dan ekonomi. Kapitalis percaya bahwa pasar ekonomi harus dikontrol secara pribadi dan didorong secara ketat oleh keuntungan. Sosialisme mengikuti gagasan bahwa pemerintah harus mengatur masalah ekonomi dan bahwa semua warga negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk berbagi manfaat. Jenis ideologi ekonomi yang lebih langka lainnya termasuk anarkisme dan komunisme.

Sebagian besar penelitian tampaknya menunjukkan bahwa negara-negara yang menganut kapitalisme sebagai ideologi ekonomi biasanya memiliki lebih banyak kesempatan kerja bagi warganya. Dalam lingkungan kapitalis, pengusaha lebih mungkin untuk memulai usaha bisnis baru, yang umumnya menghasilkan lebih banyak pekerjaan. Kurangnya pembatasan dan intervensi pemerintah umumnya menciptakan lingkungan yang menarik bagi bisnis. Mereka dapat menghindari banyak batasan upah dan lingkungan yang terkadang berlaku di lingkungan sosialis. Selain itu, masyarakat kapitalis biasanya memungut pajak yang lebih rendah pada bisnis, yang idealnya membuat mereka memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada penelitian dan pengembangan produk baru, yang keduanya umumnya mengarah pada penciptaan lapangan kerja.

Salah satu kelemahan ideologi ekonomi kapitalis adalah terciptanya kelas elit. Dalam lingkungan di mana bisnis tidak diatur, pekerjaan terkadang ditawarkan dengan upah serendah mungkin dan dengan sedikit manfaat jika ada. Hal ini membuat sangat sulit bagi pekerja untuk meningkatkan status keuangan mereka. Orang miskin seringkali tidak mampu keluar dari kemiskinan, dan pembentukan masyarakat kelas menengah terkadang menjadi lebih sulit. Dalam lingkungan kapitalis, yang kaya seringkali menjadi lebih kaya, sedangkan yang miskin gagal untuk maju.

Sosialisme umumnya mencakup berbagai ideologi ekonomi. Inti dari prinsipal merupakan kepemilikan publik atas semua kepentingan bisnis. Tujuan sosialisme adalah untuk memastikan bahwa semua warga negara dapat berbagi dalam kekayaan total suatu negara. Sebagian besar negara yang memiliki pemerintahan sosialis tidak mempraktekkan sosialisme dalam bentuknya yang paling murni, tetapi umumnya melemahkan ideologi tersebut sampai tingkat tertentu. Menurut sebagian besar ekonom, sosialisme dalam bentuk yang paling murni gagal untuk menghargai kinerja individu, dan kurangnya penghargaan ini terkadang menghambat motivasi.

Ideologi ekonomi seringkali terbentuk sebagai respon terhadap kondisi sosial yang ada dalam suatu negara. Negara-negara yang memiliki banyak orang miskin seringkali akhirnya condong ke ideologi ekonomi yang lebih sosialistik. Hal ini sering terjadi di negara-negara yang memiliki sedikit sumber daya alam, yang biasanya penting untuk menciptakan lapangan kerja. Negara-negara yang kaya akan sumber daya alam seringkali menganut kapitalisme, karena melimpahnya sumber daya tersebut umumnya menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.