Apa itu Hukum Raoult?

Hukum Raoult digunakan dalam kimia untuk menjelaskan perilaku pelarut ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap terkena perubahan suhu. Hukum ini menentukan tekanan uap pelarut pada suhu tertentu dalam larutan ideal. Tekanan dapat ditemukan dengan menggunakan fraksi mol pelarut dan mengalikannya dengan tekanan uap pelarut pada suhu tertentu ketika dalam bentuk murni.

Fraksi mol adalah jumlah mol pelarut dibagi dengan jumlah mol total dalam larutan. Karena larutan adalah kombinasi dari pelarut dan zat terlarut, jumlah mol total adalah mol pelarut ditambah mol zat terlarut. Zat terlarut adalah apa yang dilarutkan, dan pelarut adalah tempat zat terlarut itu dilarutkan.

Tekanan uap dihasilkan dari partikel dalam cairan yang keluar dari cairan, atau menguap. Partikel dengan energi lebih tinggi yang berada di permukaan cairan dapat lepas. Semakin tinggi suhu, semakin banyak energi, sehingga semakin banyak partikel yang menguap. Hanya molekul pelarut yang lolos dari larutan karena molekul zat terlarut tidak memiliki kecenderungan yang sama untuk menguap.

Misalnya, dalam larutan air garam, garam adalah zat terlarut dan air adalah pelarut. Meskipun garam larut dalam air, garam tidak berubah menjadi gas saat berada di dalam air. Hanya air yang menguap.
Dalam sistem tertutup, keseimbangan terjadi. Meskipun partikel masih lolos dari cairan, mereka tidak punya tempat untuk pergi, jadi mereka hanya memantul dari dinding sistem dan akhirnya kembali ke cairan. Partikel yang bergerak menciptakan tekanan, yang disebut tekanan uap jenuh.

Dalam bentuk murni, permukaan pelarut cair hanya mengandung molekul pelarut. Namun, dalam larutan, permukaannya mengandung molekul pelarut dan zat terlarut. Ini berarti bahwa lebih sedikit partikel yang akan keluar, dan tekanan uap akan lebih kecil untuk larutan daripada untuk pelarut murni. Hukum Raoult menjelaskan perubahan partikel yang lepas ini. Dengan menggunakan fraksi mol, secara teori dimungkinkan untuk menentukan berapa banyak partikel pada permukaan larutan yang dapat lepas, sehingga menentukan tekanan uap larutan.

Perubahan tekanan uap juga mempengaruhi titik leleh dan titik didih. Dalam larutan, titik leleh umumnya lebih rendah dan titik didih lebih tinggi daripada dalam bentuk murni pelarut.
Hukum Raoult mengasumsikan solusi yang diuji adalah solusi ideal. Karena solusi ideal hanya bersifat teoritis, hukum Raoult digunakan sebagai hukum pembatas. Semakin dekat suatu solusi menjadi solusi ideal, semakin akurat hukum Raoult bila diterapkan pada solusi tersebut. Solusi yang sangat encer berperilaku hampir persis seperti yang dinyatakan hukum Raoult, sedangkan solusi terkonsentrasi tidak akan berperilaku seperti yang disarankan oleh hukum.