Apa itu Hukum Perisai?

Perisai hukum adalah hukum yang melindungi orang dari jalur penyelidikan hukum tertentu. Undang-undang perlindungan paling sering digunakan untuk melindungi integritas jurnalistik, dan untuk menawarkan perlindungan tertentu kepada orang-orang yang terlibat dalam kasus kekerasan seksual. Tidak semua negara memiliki undang-undang perisai, dan sifat undang-undang semacam itu sangat bervariasi, dengan reformasi terus-menerus terhadap undang-undang semacam itu diusulkan oleh para pembuat undang-undang.

Dalam konteks jurnalistik, undang-undang tameng melindungi sumber jurnalistik. Idenya adalah bahwa orang mungkin takut untuk mendekati wartawan dengan informasi rahasia jika mereka tahu bahwa wartawan dapat dipaksa untuk mengungkapkan sumber mereka, dan ini akan membahayakan integritas berita. Undang-undang perlindungan mengizinkan jurnalis untuk meyakinkan sumber mereka bahwa mereka akan tetap dirahasiakan, memungkinkan jurnalis untuk mendapatkan cerita yang lebih baik.

Dalam contoh klasik penggunaan undang-undang perisai untuk melindungi jurnalis dan sumber mereka, jurnalis Washington Post Bob Woodward dan Carl Bernstein menolak untuk mengungkapkan identitas “Deep Throat,” sumber yang mereka gunakan untuk mengekspos terobosan Skandal Watergate. Meskipun tekanan untuk mengungkapkan sumber mereka, mereka menolak untuk melakukannya, sampai Deep Throat akhirnya keluar sendiri pada tahun 2005.

Di bawah undang-undang perisai, seorang jurnalis dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang dapat membahayakan sumbernya. Hal ini dapat dilihat sebagai perlindungan yang serupa dengan yang ditawarkan kepada pelapor di beberapa negara, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi ke mata publik sekaligus melindungi sumber informasi dari dampak. Sumber jurnalistik secara teratur berisiko kehilangan pekerjaan atau menghadapi hukuman hukum untuk memberikan informasi, dan mereka mengandalkan undang-undang perisai untuk perlindungan.

Beberapa orang berpendapat bahwa sebuah cerita memiliki bobot lebih ketika sumbernya diungkapkan, dan jurnalis tentu lebih suka menggunakan sumber yang dapat mereka identifikasi dan kutip, karena itu meningkatkan integritas cerita. Namun, ada situasi di mana sumber anonim mungkin diperlukan, dan sumber semacam itu bisa sangat penting dan berharga, terutama dalam kasus berita utama. Dengan memiliki undang-undang tameng untuk perlindungan, jurnalis dapat mengakses sumber-sumber tersebut dengan percaya diri.

Dalam kasus kekerasan seksual, undang-undang perisai digunakan untuk menyita bukti yang merugikan. Misalnya, jika korban perkosaan tidak perawan, informasi ini dapat dianggap merugikan, sehingga pembela tidak akan diizinkan untuk mengangkat topik ini. Undang-undang perlindungan juga digunakan untuk menyembunyikan identitas korban kekerasan seksual, dan untuk melindungi mereka dari keharusan terlibat dalam kesaksian yang merusak. Pembela, misalnya, tidak dapat menanyai saksi tentang riwayat seksualnya di negara-negara dengan undang-undang perisai pemerkosaan.