Apa itu Hujan Meteor?

Hujan meteor adalah peristiwa astronomi di mana ratusan atau ribuan meteoroid berukuran debu memasuki atmosfer bumi dan segera terbakar, menciptakan garis bercahaya berumur pendek di langit malam. Partikel-partikel ini membentuk jejak yang tertinggal, yang disebut aliran meteor, di belakang komet saat melewati matahari. Ketika Bumi melewati medan puing ini, hasilnya adalah hujan meteor. Karena meteoroid jarang berukuran lebih besar dari sebutir pasir, meteoroid biasanya tidak dianggap sebagai ancaman bagi planet ini.

Pada malam tertentu, pengamat dari Bumi dapat berharap untuk melihat setidaknya satu atau dua meteor melesat melintasi langit. Secara harfiah ada lusinan aliran komet berbeda yang dapat menghasilkan meteoroid saat Bumi menavigasi melaluinya. Sebagian besar waktu, hanya populasi kecil di area terbatas yang dapat menikmati hujan meteor yang sangat kuat. Bahkan peristiwa meteor yang dijadwalkan secara teratur, seperti Perseid atau Leonid, intensitasnya bervariasi setiap tahun.

Hujan meteor adalah peristiwa astronomi yang sangat populer bagi pengamat bintang amatir, karena tidak memerlukan peralatan khusus untuk mengamati. Klub astronomi lokal dan ahli meteorologi biasanya dapat menyarankan jam sibuk dan malam untuk aktivitas meteor maksimum. Sayangnya bagi sebagian pengamat, waktu puncak ini seringkali sangat pagi. Bukan hal yang aneh bagi observatorium lokal untuk membuka fasilitas mereka untuk observasi.

Jika Anda ingin melihat hujan meteor, rencanakan untuk meninggalkan lampu kota di belakang Anda. Cahaya yang dihasilkan oleh kota-kota dianggap polusi oleh para astronom profesional. Untuk meminimalkan polusi cahaya, Anda harus berkendara setidaknya 20 mil (sekitar 32 km) dari kota maju mana pun.

Meteor paling baik dilihat pada malam tanpa bulan dengan langit cerah. Bawalah tempat tidur hangat atau kantong tidur, serta kursi pantai atau kursi santai yang dapat dilipat. Kap mobil juga dapat memberikan dukungan yang cukup untuk melihat hujan meteor dengan nyaman.
Setelah Anda menemukan titik pandang yang tepat, bersiaplah untuk memindai langit terus-menerus. Hit pertama bisa sangat tak terduga dan cepat berlalu. Carilah garis-garis cahaya yang tiba-tiba muncul dari titik tertentu di langit, biasanya konstelasi seperti Perseus atau Leo. Para astronom harus dapat memberikan titik awal yang tepat untuk aktivitas meteor, meskipun guratan individu dapat muncul hampir dari mana saja. Lanjutkan untuk memindai langit, dan awasi jam saat jam sibuk mendekat.

Terkadang, hujan meteor bisa menjadi tampilan yang lebih intens yang disebut badai meteor. Peristiwa seperti itu jarang terjadi, tetapi para astronom sering dapat menghitung kekuatan atau kelemahan relatif dari hujan yang akan datang. Setiap kali komet kehilangan sejumlah besar materi selama perjalanan mengelilingi matahari, aliran meteoroid yang dihasilkan bisa sangat padat. Setiap kali Bumi melewati bidang puing-puing seperti itu, hujan dapat dengan cepat menjadi badai meteor.