Apa itu Hubungan Tata Bahasa?

Hubungan gramatikal adalah bagian dari linguistik yang mempelajari hubungan unsur-unsur dalam klausa, frasa, atau kalimat dari sudut pandang gramatikal. Cara utama mempelajari ini adalah melalui hubungan subjek, objek, tambahan, dan pelengkap. Hubungan-hubungan ini kemudian menentukan kasus-kasus gramatikal dan kategori-kategori kata-kata yang terkandung dalam kalimat tersebut dan dengan demikian membantu menentukan sintaksis kalimat tersebut.

Para ahli bahasa telah menggunakan teori relasi gramatikal untuk menentukan gagasan tata bahasa relasional dan juga pengembangan lebih lanjut yang disebut tata bahasa pasangan busur. Keduanya merupakan kontra-teori terhadap ide-ide Noam Chomsky tentang tata bahasa transformasional, yang melihat makna yang lebih dalam dari struktur kalimat. Dalam tata bahasa relasional, hubungan tata bahasa dasar suatu bahasa menentukan perkembangan selanjutnya dari hubungan sintaksis. Dengan kata lain, semua gagasan konseptual lahir dari fungsi dan bukan sebaliknya.

Hubungan gramatikal yang dimiliki subjek dengan kata kerja dan objek menentukan strukturnya. Hal ini membuat subjek menjadi bagian terpenting dari kalimat. Dalam kalimat “Bob memukul Jim dengan kue krim”, Bob adalah subjek dan menentukan bentuk kalimat lainnya.

Objek adalah sesuatu atau orang yang berhubungan dengan subjek. Tidak boleh ada objek, satu objek, atau banyak objek dalam satu klausa atau kalimat. Dalam kalimat “Bob memukul Jim dengan kue krim,” Jim adalah objek pertama dan kue krim adalah objek kedua. Ada tiga jenis objek: langsung, tidak langsung, dan preposisional.

Sebuah tambahan adalah sepotong informasi tambahan, yang dapat dihapus tanpa kehilangan makna kalimat. Misalnya, “Bob memukul Jim” sama efektifnya dengan “Bob memukul Jim dengan kue krim”. Pelengkap adalah bagian dari informasi tambahan yang perlu disertakan. Misalnya, “Bob melempar” tidak memiliki arti sebenarnya kecuali pembaca tahu apa yang dilempar; pelengkap untuk kalimat ini akan menjadi “pai krim.”

Dalam bidang hubungan gramatikal, subjek selalu menjadi subjek dan objek selalu menjadi objek. Ini adalah perbedaan utama antara hubungan gramatikal dan sintaksis. Setelah fungsi dan bentuk dasar semua kata dalam kalimat ditentukan, nilai tematik atau sintaksisnya dapat diidentifikasi.
Membedakan relasi gramatikal dan sintaksis dalam pengertian ini seperti membelah kue lapis. Lapisan kue adalah fungsi dan lapisan krim adalah nilai tematik. Sementara subjek dan objek konstan, salah satunya bisa menjadi agen atau pasien, atau bahkan instrumen dalam istilah sintaksis.

Agen adalah orang atau objek yang melakukan tindakan. Pasien adalah pihak yang menerima tindakan. Instrumen digunakan untuk melakukan tindakan oleh agen. Tiga kalimat berikut menunjukkan bagaimana hubungan gramatikal kata-kata menentukan fungsi sintaksis:
“Bob melemparkan pai krim ke Jim.”
“Bob dipukul dengan pai krim yang dilemparkan oleh Jim.”
“Bob dilemparkan oleh Jim ke pai krim.”
Dalam ketiga kalimat, Bob adalah subjek dan Jim dan kue krim adalah objek. Namun, secara sintaksis, hubungan subjek-verba menentukan nilai yang berbeda. Ini berarti Bob adalah agen di yang pertama, pasien di yang kedua, dan instrumen di yang ketiga.