Hot flashes jantan, seperti varietas betina yang lebih dikenal, memicu sensasi panas, bahkan ketika suhu ruangan tidak berubah. Pria yang menderita masalah ini berkeringat, dan mereka dapat mengganggu tidurnya. Seperti pada wanita, hot flashes terjadi karena gangguan pada kadar hormon, dan pria dengan kadar testosteron yang berkurang mungkin mengalaminya.
Untuk pria dan wanita, hot flashes dapat diidentifikasi dengan perasaan panas yang tiba-tiba atau kehangatan yang tidak nyaman, biasanya berlangsung selama sekitar empat menit dan terutama umum di malam hari. Kulit mungkin memerah, dan keringat yang signifikan mungkin terjadi. Biasanya, sensasi panas paling kuat di kepala dan dada. Beberapa pria memperhatikan bahwa mereka bangun di malam hari dengan seprai basah karena keringat.
Sekitar 70% wanita mengalami hot flashes sebagai gejala menopause. Pria paruh baya juga mengalami perubahan biologis dalam kondisi yang disebut andropause. Kebanyakan pria hanya mengalami sedikit penurunan kadar testosteron, sekitar 1%, dan tidak pernah menunjukkan gejala yang signifikan. Angka jumlah pria yang terkena sulit ditentukan, karena hot flash secara luas diyakini sebagai masalah wanita, dan para ahli percaya bahwa banyak pria yang mengalaminya tidak pernah melaporkan gejala ini ke profesional medis.
Pria yang menjalani terapi deprivasi androgen sebagai pengobatan kanker prostat cenderung mengalami hot flashes. Terapi kekurangan androgen mengurangi kadar testosteron secara dramatis untuk mengurangi pertumbuhan kanker. Antara 70 dan 80% dari pria ini mengalami gejala ini.
Bagi kebanyakan wanita, hot flashes adalah sumber ketidaknyamanan sementara, dengan gejala memudar setelah sekitar satu tahun, meskipun beberapa terus menderita selama bertahun-tahun. Hot flashes pria akibat terapi kekurangan androgen biasanya hilang sekitar tiga atau empat bulan setelah terapi dihentikan. Untuk pria dengan kadar testosteron yang berkurang secara kronis, baik dari perawatan medis atau disfungsi, hot flashes kemungkinan akan berlanjut.
Olahraga teratur dapat meringankan gejala hot flashes. Makanan pedas dan alkohol dapat memicu kilatan dan harus dihindari, terutama saat menjelang tidur. Mandi air dingin atau mandi dapat mengurangi kemungkinan dan keparahan ketidaknyamanan.
Wanita yang mengalami hot flashes sering kali merasa lega dengan terapi penggantian hormon. Dalam banyak kasus, hot flash pada pria disebabkan oleh penurunan kadar testosteron yang disengaja, sehingga terapi penggantian bukanlah pilihan. Studi yang menjanjikan telah dilakukan dengan menggunakan estrogen dan progesteron, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan. Antidepresan juga dapat memberikan beberapa bantuan untuk pria dan wanita yang menderita hot flashes.