Hot dog adalah sosis khusus, disajikan dengan roti gulung atau roti yang lembut. Hot dog dikenal dengan berbagai nama dalam budaya yang berbeda, tetapi banyak yang meminjam istilah bahasa Inggris “hot dog” untuk merujuk pada sandwich yang dibuat dengan sosis. Secara umum, hot dog sedikit lebih kecil dari sosis konvensional, selain kurang pedas. Hot dog juga dimasak sebelum dikemas untuk dijual, dan secara teknis dapat dimakan langsung dari kemasannya, meskipun sebagian besar konsumen menghangatkannya terlebih dahulu.
Sosis adalah salah satu produk hewani tertua, dan telah dibuat selama ratusan tahun dengan menggiling, membumbui, dan memasak daging sebelum memasukkannya ke dalam casing usus hewan yang disembelih. Kombinasi sosis dan roti tampak alami, karena roti menyimpan sosis dan bumbu, memungkinkan konsumen untuk memakannya saat dalam perjalanan, atau mengambil sandwich sosis dari pedagang pinggir jalan. Hot dog modern tampaknya telah ditemukan pada abad ke-17 di suatu tempat di Jerman, ketika pembuat sosis mulai membuat sosis yang lebih kecil dan tidak terlalu pedas.
Asal usul nama “hot dog” agak tidak jelas. Di Amerika Serikat, istilah tersebut tampaknya telah muncul di beberapa titik di tahun 1890-an, dan berbagai penjelasan beredar untuk menjelaskan akarnya. Di beberapa bagian Jerman, sosis dikenal sebagai dachshund, atau anjing kecil, dan ini kemungkinan besar merupakan asal usul istilah slang, meskipun beberapa sejarawan mengaitkan nama tersebut dengan fiksi populer bahwa daging untuk sosis berasal dari anjing liar. Tentu saja sosis disajikan di atas roti sebelum tahun 1890-an, bersama dengan bumbu populer seperti acar, saus tomat, asinan kubis, dan mustard.
Hot dog juga disebut sebagai frankfurters atau weiners, mengacu pada sosis kecil asal Jerman. Baik Frankfurt dan Wina, yang disebut Wein dalam bahasa Jerman, adalah kota produksi besar untuk berbagai macam produk sosis. Kedua kota juga mengklaim penemuan asli hot dog, yang menjadi populer di Amerika Serikat karena banyaknya imigran Jerman. Sosis jenis lain, seperti sosis poles, juga disantap dalam bentuk soft rolls di berbagai komunitas.
Bahan untuk hot dog bervariasi, tergantung pada tukang daging dan daerahnya. Daging sapi dan babi adalah bahan tradisional yang populer, tetapi konsumen juga dapat menemukan anjing kalkun, hot dog dengan berbagai macam daging unggas, dan tahu anjing. Setelah hangat, hot dog dapat diletakkan di atas roti gulung lembut yang secara tradisional terbuat dari adonan roti susu, dan dapat ditambahkan topping sesuai keinginan. Hot dog sering ditemukan di stan makanan pinggir pantai dan di warung makan kaki lima karena mudah disantap, dan membutuhkan ruang dapur yang minimal untuk menyiapkannya.