Apa itu Homeschooling Online?

Homeschooling online pada dasarnya adalah homeschooling anak menggunakan kurikulum online. Jenis homeschooling ini terkadang dilakukan secara penuh waktu, dengan anak yang tidak pernah bersekolah di sekolah reguler, atau secara paruh waktu. Secara paruh waktu, homeschooling online dapat bermanfaat untuk mengajar anak cacat atau melengkapi pembelajaran anak di rumah. Semua atau sebagian besar pembelajaran, pengambilan ujian, dan penilaian dapat dilakukan secara online di beberapa situs web. Homeschooling secara umum tidak dapat dipenuhi tanpa kontroversi dan ilegalitas, dengan beberapa orang tua berpendapat bahwa anak-anak homeschooling tidak disosialisasikan dengan baik dan beberapa pemerintah meragukan kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh orang tua.

Seperti homeschooling offline, orang tua biasanya memiliki kelonggaran yang signifikan dalam memilih kurikulum anak. Menambah dan menghapus kursus biasanya dimungkinkan, serta menetapkan kursus yang kurang lebih maju agar lebih sesuai dengan anak. Seringkali, situs web homeschooling online melacak nilai dan kemajuan, yang terkadang menjadi beban bagi homeschooling offline yang percaya pada proses penilaian. Homeschooling online seringkali tidak gratis; orang tua biasanya harus membayar pada semester atau tahun dan mungkin harus membayar untuk kursus tambahan. Biaya tambahan mungkin berlaku untuk buku teks dan materi pembelajaran lainnya.

Meskipun situs web homeschooling online pada dasarnya adalah sekolah online, mereka tidak selalu terakreditasi, artinya mereka tidak diakui oleh otoritas pendidikan setempat di wilayah tersebut. Jika ini benar untuk situs web homeschooling online, ijazah mereka biasanya tidak berarti bagi pemberi kerja, perguruan tinggi, dan universitas. Dalam hal ini, seringkali tergantung pada orang tua untuk mengumpulkan transkrip dan portofolio homeschooling, yang dapat membawa lebih banyak bobot, tergantung pada wilayahnya. Namun, beberapa situs web homeschooling online diakui, dan ijazah mereka diterima di banyak tempat kerja dan lembaga pendidikan.

Ada banyak kontroversi seputar homeschooling offline dan online. Padahal, praktik tersebut ilegal di negara-negara seperti Hong Kong, Jerman, dan Belanda. Beberapa negara, seperti Belanda, melarang homeschooling setelah seorang anak mencapai usia tertentu, biasanya sekitar lima hingga tujuh tahun. Sementara homeschooling sepenuhnya legal di banyak negara lain, beberapa warga negara tersebut tidak setuju, percaya bahwa anak-anak homeschooling tidak menghabiskan cukup waktu dengan anak-anak lain atau tidak mendapatkan pendidikan yang layak, antara lain ketakutan. Apakah keraguan ini tidak berdasar tergantung pada siapa yang ditanya; banyak orang tua telah membuktikan bahwa mengajar dari rumah memiliki manfaat yang signifikan yang seringkali tidak tersedia di sekolah negeri atau swasta, tetapi orang tua lain melakukan yang sebaliknya.