Apa itu Hirudoterapi?

Lintah telah digunakan dalam praktik pertumpahan darah medis selama hampir 3,000 tahun. Menggunakan spesies lintah Hirudo medicinalis dan beberapa lainnya, praktisi hirudoterapi berusaha untuk menyembuhkan pasien dari berbagai kondisi, mulai dari meredakan hipertensi dan meningkatkan sirkulasi hingga meredakan gejala herpes dan menghilangkan bekuan darah. Meskipun tidak seluas sebelum abad ke-20, hirudoterapi masih sering diajarkan kepada banyak ahli bedah plastik dan rekonstruktif di seluruh dunia, yang menggunakan lintah ini untuk sekresi anestesi dan antikoagulan mereka.

Lintah hirudoterapi yang digunakan untuk tujuan medis pada tahun 2011 harus diperoleh dari laboratorium steril — persyaratan dari banyak negara yang mengizinkan penggunaan perawatan ini. Ini menghilangkan kekhawatiran tentang infeksi yang tidak disengaja. Namun, sebelum pertengahan abad ke-20, ahli hirudotherapist mungkin telah mengumpulkan lintah mereka dari kolam atau selokan terdekat.

Sebelum 1950, sejak Mesir dan India 1000 SM, lintah biasa digunakan di beberapa budaya untuk proses pertumpahan darah, yang disebut veneseksi. Menurut Gilbert Seigworth, seorang dokter di Vestal, New York, prosesnya memerlukan pengeringan vena di lokasi-lokasi penting di sekitar tubuh dengan gigitan lintah sederhana tanpa rasa sakit. Antikoagulan kemudian menjaga darah mengalir dari tubuh sampai lintah sekitar tiga kali ukuran normal. Teknik-teknik ini digunakan untuk mengurangi tekanan darah dengan mengurangi volume, meredakan kram menstruasi, mengurangi demam, dan mencegah berbagai penyakit menular.

Dari sekitar 650 spesies lintah, sebagian besar memiliki gigitan yang tidak menimbulkan rasa sakit, karena sifat anestesi dari sekresi mulut mereka. Beberapa, bagaimanapun, menunjukkan supremasi anti-pembekuan darah dari Hirudo medicinalis. Bahkan pada tahun 2011, beberapa ahli bedah memuji lintah medis sebagai alat penting dalam prosedur bedah di mana mekanisme pembekuan alami darah harus dihentikan.

Banyak praktisi hirudoterapi non-bedah menjalani perawatan mereka dengan cara yang dapat dibandingkan dengan ahli akupunktur. Perawatan terakhir melibatkan memasukkan jarum tanpa rasa sakit di berbagai pusat saraf dan titik refleks tubuh, dengan pola tergantung pada efek yang diinginkan secara keseluruhan. Hirudoterapi sering mengikuti prinsip yang sama, terutama bila diterapkan untuk kesehatan pencegahan.

Sebagian besar perawatan medis modern telah berkembang melampaui hirudoterapi, menggunakan senyawa obat yang jauh lebih kompleks daripada apa yang disekresikan oleh Hirudo medicinalis. Namun, makhluk tanah yang rendah ini dipuji karena membantu mengarahkan para peneliti dan dokter ke arah yang benar. Lintah, meskipun mengandung lusinan “otak”, memiliki sistem peredaran darah yang sangat mirip dengan tubuh manusia. Para ilmuwan telah menggunakan hewan itu untuk menguji obat baru yang direncanakan untuk digunakan manusia.