Apa Itu Hiperpigmentasi Bibir?

Hiperpigmentasi bibir adalah kelainan di mana sel-sel kulit di dalam dan di sekitar mulut mulai memproduksi terlalu banyak melanin, pigmen utama pada kulit manusia. Kondisi ini dapat terjadi karena perubahan keseimbangan hormonal tubuh, dari peradangan di sekitar mulut, setelah terpapar sinar ultraviolet, atau karena gangguan sistemik. Bagi kebanyakan orang, hiperpigmentasi bibir dan mulut hanya masalah kosmetik, tetapi bibir gelap dapat mengindikasikan kondisi serius dalam beberapa kasus.

Hiperpigmentasi fokal terjadi setelah luka atau luka bakar di daerah mulut, atau setelah peradangan akibat lupus, jerawat, atau penyakit lainnya. Beberapa orang menderita hiperpigmentasi bibir jenis ini setelah mengonsumsi tanaman yang mengandung furocoumarin, senyawa yang dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Seringkali, hiperpigmentasi fokal berkurang setelah beberapa bulan, dan kulit bahkan dapat kembali normal.

Melasma adalah sejenis hiperpigmentasi bibir yang membentuk bercak-bercak tajam, coklat tua, simetris di wajah. Selain di bibir, melasma juga bisa muncul di pelipis, pipi, dan dahi. Wanita hamil dan orang yang menggunakan kontrasepsi oral atau perawatan hormonal lainnya kemungkinan besar menderita masalah ini. Orang berkulit gelap lebih sering terkena melasma daripada orang berkulit terang. Paparan sinar matahari, obat-obatan yang meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari, dan gangguan tiroid semuanya dapat memicu kondisi ini.

Orang tua sering mendapatkan lentignes, juga dikenal sebagai bintik-bintik hati. Lentignes terjadi ketika tubuh tiba-tiba memproduksi lebih banyak melanin di area yang terpapar sinar matahari. Bintik-bintik cokelat hingga coklat tua ini muncul di tangan, wajah, dan kepala. Mereka mungkin tumpang tindih dengan bibir dalam beberapa kasus, dan dianggap sebagai faktor risiko kanker kulit seperti melanoma.

Beberapa gangguan sistemik dan obat-obatan menghasilkan hiperpigmentasi pada bibir dan bagian tubuh lainnya. Misalnya, sindrom Laugier-Hunziker, atau LHS, menghasilkan garis-garis pada kuku dan bintik-bintik gelap di bibir. Penyakit Addison, gangguan adrenal, dapat menyebabkan perubahan warna menjadi hitam kebiruan pada mulut, bibir, puting susu, dan area sensitif lainnya. Orang yang memakai obat antimalaria, hidrokuinon dosis besar, tetrasiklin, atau obat yang mengandung logam berat dapat mengembangkan bintik hitam di wajah dan mulut.

Perawatan untuk hiperpigmentasi bibir tergantung pada jenisnya. Hiperpigmentasi dermal bersifat permanen dan tidak dapat diobati, tetapi penumpukan pigmen yang berlebihan di epidermis dapat diobati dengan menggunakan hidrokuinon, zat pemutih, atau pengelupasan kimia. Beberapa pasien memerlukan prosedur laser atau pembedahan untuk menghilangkan hiperpigmentasi. Ketika obat-obatan atau ketidakseimbangan sistemik menyebabkan masalah, menghentikan pengobatan atau mengobati ketidakseimbangan dapat mengembalikan kulit normal.