Apa itu Heraldik?

Lambang adalah praktik merancang, memberikan, dan membakar bantalan pelindung, juga dikenal sebagai lambang, dan dengan ekstensi melakukan penelitian sejarah yang terkait dengan bantalan tersebut. Bentuk seni ini telah dipraktekkan sejak tahun 1200-an di Eropa, dan berbagai institusi yang menawarkan bantalan pelindung dapat ditemukan di banyak bagian dunia. Bantalan armor digunakan untuk identifikasi, sehingga dilindungi oleh hukum di banyak wilayah; misalnya, hanya anggota keluarga kerajaan Inggris yang boleh menggunakan perisai kerajaan Inggris.

Bantalan baju besi muncul pada tahun 1200-an, dan mereka awalnya memiliki tujuan yang sangat bermanfaat: identifikasi. Ksatria dengan baju besi lengkap seringkali sulit dibedakan di medan perang, jadi mereka mulai membawa perisai yang didekorasi secara khusus yang memungkinkan orang untuk mengidentifikasi mereka. Seiring waktu, desain dan warna tertentu dikaitkan dengan orang-orang tertentu; ksatria juga membawa spanduk dan aksesoris lainnya yang dihias dengan alat pengenal mereka, dan konsep lambang mulai muncul.

Lambang masih digunakan sebagai bentuk identifikasi, tetapi ada lebih dari sekadar identifikasi pada lambang. Bantalan persenjataan menyiratkan status sosial dan rasa sejarah, dan itu sangat penting bagi banyak orang. Di negara-negara dengan aturan ketat tentang bantalan pelindung, pandangan sekilas pada lambang seseorang dapat mengungkapkan hal-hal penting. Misalnya, keanggotaan dalam ordo ksatria tertentu memberikan hak kepada orang-orang untuk lencana khusus pada bantalan baju besi mereka, dan orang-orang di atas peringkat sosial tertentu diizinkan untuk memiliki “pendukung”, figur yang memegang perisai pusat di lambang.

Terminologi heraldik bisa menjadi sangat kompleks. Misalnya, istilah “menyala” mengacu pada bahasa yang sangat spesifik yang digunakan untuk menggambarkan bantalan pelindung; bahasa formal ini menguraikan penampilan lambang, memastikan bahwa itu dapat direplikasi oleh siapa saja yang mengerti bahasa ini. Ukuran tertentu dari objek pada lambang tidak disebutkan, dan warnanya juga tidak. Tujuh warna dasar dikenal dalam lambang, tetapi orang dipersilakan untuk menggunakan nuansa warna-warna ini; mereka tidak diharuskan menggunakan warna vert atau hijau tertentu, misalnya.

Seluruh lambang berisi beberapa bagian, termasuk perisai pusat dengan bidang warna berpola, lambang yang menutupi perisai, moto, dan muatan, sosok di dalam perisai seperti singa. Secara teknis, apa pun dapat ditempatkan pada lambang, dari salib Koptik hingga kunci pas; tuduhan sering kali terkait dengan riwayat pribadi atau keluarga si pembuat senjata, orang yang berhak atas lambang.

Di negara-negara di mana lambang dipraktekkan, sebuah perguruan tinggi senjata biasanya mengawasi penelitian, pemberian, dan pembakaran bantalan baju besi. Pejabat di perguruan tinggi senjata dilatih dalam seni, dan mereka sering ahli sejarah dan silsilah. Orang-orang yang percaya bahwa mereka berhak atas bantalan pelindung dapat mendaftar di perguruan tinggi senjata dan membayar biaya penelitian.