Hepatosit adalah sel khusus yang ditemukan di hati; “hepato-” berarti “berkaitan dengan hati” dan “-cyte” adalah sel. Sel-sel ini adalah salah satu multi-tasker tubuh yang paling mengesankan, melakukan sejumlah tugas yang berkaitan dengan fungsi hati. Mereka adalah bentuk jaringan epitel, jaringan yang melapisi dan menutupi tubuh dari jari kaki hingga hidung. Sebagian besar tumor yang melibatkan hati tumbuh di hepatosit, seperti karsinoma hepatoseluler.
Sekitar 60-80% dari massa hati pada waktu tertentu terdiri dari hepatosit. Sel-sel ini memiliki bentuk seperti pelat poligonal dan ditemukan bertumpuk di atas satu sama lain dalam lapisan. Kontak dengan sel tetangga memfasilitasi fungsi tertentu yang dilakukan oleh hepatosit. Sel-sel ini juga dapat ditumbuhkan dalam kultur untuk tujuan penelitian, di mana mereka juga membentuk rantai dan lapisan panjang saat mereka terhubung satu sama lain. Laboratorium yang memproduksi hepatosit menyediakan sel dari sejumlah spesies baik dalam bentuk segar maupun beku untuk memenuhi berbagai kebutuhan penelitian.
Salah satu fungsi penting yang menjadi tanggung jawab hepatosit adalah sintesis dan penyimpanan protein. Sel-sel ini memproduksi dan menyimpan berbagai macam protein untuk digunakan oleh tubuh. Selain itu, mereka memetabolisme karbohidrat dan lipid yang dicerna oleh tubuh. Fungsi lain dari hepatosit adalah untuk membuat dan mengeluarkan empedu. Empedu meninggalkan hati di sepanjang saluran empedu dan berperan dalam pencernaan.
Hati memiliki peran kunci lain dalam tubuh. Ini adalah sistem penyaringan tubuh, memproses senyawa yang dicerna orang untuk memecahnya menjadi komponen yang dapat digunakan dan membuang limbah. Ginjal juga berperan dalam membantu tubuh memetabolisme hal-hal seperti obat-obatan. Dalam kasus hati, hepatosit dirancang untuk menjebak dan menetralisir racun sebelum masuk ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan. Ini termasuk racun yang dikonsumsi orang secara sukarela, mulai dari obat rekreasional hingga senyawa farmasi yang dikonsumsi orang untuk mengatasi penyakit.
Seperti sel lainnya, hepatosit dapat berubah menjadi kanker. Hati dirancang untuk tumbuh kembali jika terjadi kerusakan, dan sel-sel ini dapat dipicu menjadi overdrive. Sebuah sel tunggal dengan DNA jahat yang berhasil menghindari sistem tubuh untuk mengidentifikasi dan membunuh sel-sel yang rusak dapat bereplikasi, yang mengarah pada perkembangan massa di hati. Seiring waktu, massa akan mengganggu fungsi hati dan akhirnya menyebabkan kegagalan organ. Orang dengan riwayat jaringan parut hati, yang dikenal sebagai sirosis, berada pada peningkatan risiko terkena kanker hati.