Istilah “hegemoni” mengacu pada kepemimpinan, dominasi atau pengaruh besar yang dimiliki satu entitas atau kelompok orang atas yang lain. Secara historis, istilah ini sering merujuk pada negara-kota atau negara yang menggunakan kekuasaan atas negara-kota atau negara-negara lain secara tidak langsung daripada melalui kekuatan militer. Penggunaan modern dari “hegemoni” sering mengacu pada kelompok dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan atas orang lain dalam masyarakat itu. Misalnya, kelas kaya dapat dikatakan memiliki hegemoni atas orang miskin karena kemampuannya menggunakan uangnya untuk mempengaruhi banyak aspek masyarakat dan pemerintahan.
Kata ini berasal dari kata kerja Yunani hegeisthai, yang diterjemahkan sebagai “memimpin.” Pemimpin awal yang mampu melakukan kontrol dan pengaruh atas sekelompok orang mungkin disebut sebagai hegemoni. Sebuah hegemon harus mendapat dukungan dari setidaknya satu kelas dominan orang untuk menjaga populasi secara keseluruhan dari memberontak melawan kepemimpinan.
Dominasi dan Pengaruh
Hegemoni lebih sering mengacu pada kekuatan satu kelompok dalam suatu masyarakat untuk pada dasarnya memimpin dan mendominasi kelompok lain dalam masyarakat. Ini mungkin dilakukan dengan mengendalikan bentuk komunikasi, dengan mempengaruhi pemilih atau dengan mempengaruhi pemimpin pemerintahan. Beberapa kelompok lobi, misalnya, mungkin memiliki status hegemoni atas para pemimpin di kongres. Aturan yang akan melarang atau membatasi pengeluaran politik oleh kelompok kepentingan khusus dirancang untuk mengurangi dominasi mereka dan memungkinkan pemilih individu untuk memiliki kontrol lebih besar.
Satu negara juga dapat dianggap hegemonik jika memiliki kekuatan yang cukup untuk mempengaruhi cara negara lain berperilaku. Negara-negara yang hegemoni, seperti Kerajaan Inggris pada pertengahan abad ke-19, memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap banyak negara lain. Hegemoni yang ada dalam satu negara berarti bahwa kelompok dominan dan paling berpengaruh seringkali mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk keuntungannya.
Kekuatan Orang Kaya
Di banyak negara demokrasi, kelas kaya dapat dikatakan memiliki hegemoni atas kelas menengah dan kelas miskin. Orang-orang kaya dapat menyumbangkan uang paling banyak untuk kampanye kandidat politik, partai politik, atau tujuan tertentu. Untuk memastikan pemilihan ulang atau kontribusi lanjutan, pejabat pemerintah yang menggunakan dana tersebut kemudian dapat mengesahkan undang-undang atau membuat kebijakan yang menguntungkan mereka yang berkontribusi pada kampanye. Orang-orang yang tidak memiliki uang untuk disumbangkan, bagaimanapun, tidak dapat mempengaruhi pemerintah dengan cara yang sama.
Satu argumen menentang dominasi signifikan atas orang miskin oleh orang kaya adalah bahwa orang kaya tidak semuanya memiliki ideologi politik yang sama dan anggota kelas atas yang berbeda mungkin benar-benar berkontribusi pada kandidat, partai, atau tujuan yang bersaing. Juga, tidak semua orang kaya menyukai kebijakan yang hanya menguntungkan orang kaya, seperti undang-undang pajak tertentu, dan banyak orang kaya mendukung kebijakan yang menguntungkan orang miskin. Ini berarti bahwa uang kelas kaya tidak selalu digunakan untuk meningkatkan dominasi atau pengaruhnya atas orang miskin dan bahkan mungkin membantu orang miskin.
Kekuatan Media
Selain uang, bentuk pengaruh lain dapat digunakan oleh satu kelompok untuk mendominasi kelompok lain. Misalnya, kontrol media dapat mempengaruhi hal-hal seperti acara apa yang ditayangkan atau dibatalkan dan sejauh mana stasiun televisi meliput atau tidak meliput berita tertentu. Namun, pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, dominasi ini berkurang karena Internet memberi individu dan perusahaan kecil lebih banyak akses dan kendali atas berbagai bentuk media, seperti berita dan musik.
Orang-orang menjadi dapat menerbitkan sendiri musik, video, teks, dan karya seni lainnya daripada berada di bawah kendali penyiaran, penerbitan, atau jenis perusahaan lainnya. Selain itu, variasi yang lebih besar dari karya-karya ini menjadi tersedia bagi konsumen. Berita datang untuk disebarluaskan melalui blog dan situs jejaring sosial selain media tradisional. Semua ini mengurangi hegemoni perusahaan besar di industri berita dan hiburan.