Elang Harrier Afrika adalah raptor asli Afrika. Meskipun tidak hidup di air, ia telah beradaptasi dengan lingkungannya seperti burung bangau. Ia juga memiliki diet omnivora.
Dalam pewarnaan, elang harrier dewasa terutama berwarna abu-abu. Ia memiliki pita sempit putih dan hitam di perut dan pahanya. Ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam. Daging di sekitar paruhnya telanjang dan kuning, tetapi ini berubah menjadi merah jika burung menjadi bersemangat. Elang juga memiliki ruff besar bulu di sekitar wajahnya, memberikan penampilan jambul.
Harrier hawk memiliki beberapa atribut fisik yang membuatnya berbeda dari raptor lainnya. Ia memiliki kaki yang panjang dan bersendi, agak seperti burung bangau. Sendi kaki memiliki kapasitas untuk menekuk ke belakang, ke depan, dan ke samping. Selain itu, elang memiliki paruh yang panjang dan sangat tipis. Atribut ini membantunya berburu makanan di tempat yang sulit dijangkau.
Harrier adalah omnivora, artinya mereka makan berbagai macam makanan. Mereka menggunakan kaki bersendi untuk memanjat di sepanjang cabang-cabang pohon, menggunakan sayap mereka untuk keseimbangan, dan menyodok paruh panjang mereka ke dalam lubang dan celah untuk larva. Mereka akan menyerang sarang burung lain untuk pemula dan akan memburu hewan pengerat dan mamalia kecil lainnya. Selain itu, mereka bisa makan buah dari pohon kelapa sawit.
Sebagai bagian dari ritual kawin mereka, elang harrier akan mengelilingi satu sama lain di udara. Terkadang jantan dan betina akan bertemu di udara dan menyentuh cakar. Pola pacaran melingkar ini memberi elang nama genus mereka, Circus.
Elang Harrier lebih suka bersarang di pohon dekat air. Mereka akan membangun sarang di cabang pohon, di mana mereka bertelur satu hingga tiga telur. Mereka juga akan membangun sarang di tepi tebing. Sarangnya selalu dilapisi dengan ranting-ranting hijau yang lembut.
Rata-rata telur harrier hawk diinkubasi selama 35 hari. Ketika mereka menetas, elang muda sangat kompetitif. Sebelum mereka bisa terbang, anakan yang lebih kuat akan mendorong saingan mereka keluar dari sarang. Walaupun seekor elang harrier dapat bertelur sebanyak tiga butir, biasanya hanya satu ekor elang yang akan bertahan hidup untuk dibesarkan hingga dewasa.
Tidak seperti banyak spesies Afrika, elang harrier tidak dianggap terancam punah. Populasinya tetap stabil meskipun habitatnya tersebar di sebagian besar Afrika dan sering bersentuhan dengan manusia.