Harga paritas mengacu pada tingkat di mana harga aset terkait langsung dengan harga terkait. Konsep ada dengan beberapa jenis aset dan sedikit berbeda untuk masing-masing. Harga paritas juga dapat merujuk pada teori tentang bagaimana nilai tukar internasional berfluktuasi dan menetap.
Beberapa penggunaan harga paritas hanya mengacu pada hubungan intrinsik. Salah satu contohnya adalah dengan mata uang asing yang, alih-alih memiliki nilai tukar mengambang bebas di pasar, ditetapkan ke tingkat tertentu dalam kaitannya dengan mata uang lain. Hal ini sering terjadi dengan negara berkembang yang menetapkan nilai tukar mata uang mereka dalam dolar AS. Tingkat ini adalah harga paritas.
Harga paritas juga dapat digunakan dengan opsi. Ini adalah produk keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memilih untuk membeli aset lain dengan harga tertentu pada tanggal yang ditentukan di masa depan. Memegang opsi seperti itu bisa menjadi menguntungkan, tergantung pada harga pasar aset pada tanggal tersebut di masa mendatang. Jika lebih tinggi dari harga yang diperbolehkan untuk dibeli oleh pemegang opsi, dia akan langsung mendapat untung.
Opsi itu sendiri dapat dibeli dan dijual sebelum tanggal jatuh temponya. Harga yang akan dibayar orang untuk opsi tersebut akan bervariasi dari waktu ke waktu, tergantung pada seberapa besar kemungkinan opsi tersebut akan menguntungkan. Harga paritas opsi adalah ketika harga pasar untuk menjual dan membeli opsi sama dengan nilai intrinsiknya, yang merupakan jumlah keuntungan yang akan diperoleh seseorang yang memegang opsi hari ini jika harga pasar untuk aset dasar tetap tidak berubah antara sekarang dan tanggal jatuh tempo opsi.
Istilah harga paritas juga dapat digunakan untuk merujuk pada paritas daya beli. Ini adalah teori bahwa dalam jangka panjang, nilai tukar mata uang akan menemukan dan mempertahankan posisi level. Teorinya adalah bahwa posisi ini adalah posisi dimana jumlah uang yang sama akan cukup untuk membeli barang yang sama di kedua negara. Misalnya, nilai tukar antara Amerika Serikat dan Jepang mungkin menetap di $1 (USD) hingga 100 yen. Teorinya akan menyatakan bahwa, misalnya, hamburger yang berharga $2 di AS kemudian akan berharga 200 yen di Jepang.
Pada kenyataannya, ada beberapa alasan mengapa teori ini tidak benar-benar terbukti. Salah satunya adalah bahwa ia bekerja atas dasar bahwa kedua negara, dan bahkan semua negara, merupakan pasar tunggal. Tetapi dalam contoh hamburger, hamburger yang ditawarkan untuk dijual di Tokyo jelas tidak akan menarik bagi pembeli di New York. Masalah lain adalah bahwa permintaan produk tidak universal. Hamburger yang dilihat sebagai makanan ringan berkualitas rendah di AS dapat dilihat sebagai makanan mewah di negara lain, dan karenanya memiliki harga yang relatif lebih tinggi.