Apa itu Harga Forward?

Harga forward mengacu pada harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli suatu aset, seperti saham, komoditas atau mata uang, untuk transaksi yang akan terjadi pada tanggal yang ditentukan di masa depan. Kedua pihak dalam kontrak forward secara pribadi menegosiasikan persyaratan dan menandatangani kontrak tanpa melalui pertukaran. Pada penandatanganan kontrak forward, tidak ada uang yang berpindah tangan.

Dalam kontrak berjangka, penjual harus diberi kompensasi karena memegang aset untuk pembeli alih-alih menginvestasikannya atau menggunakannya untuk tujuan lain yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu, harga forward harus setidaknya merupakan harga aset saat ini ditambah bunga yang akan diperoleh jika aset tersebut ditempatkan dalam sarana investasi bebas risiko, seperti rekening tabungan bank atau deposito berjangka. Standar ini berasal dari gagasan bahwa bagi pembeli untuk membeli aset sekarang pada harga saat ini tanpa pengeluaran awal, pembeli harus mengambil pinjaman dan membayar bunganya.

Harga forward juga harus memperhitungkan biaya tercatat penjual, yang mengacu pada biaya dan manfaat dari menjaga dan menyimpan aset. Dalam kasus komoditas seperti emas, pembeli harus memberi kompensasi kepada penjual untuk biaya penyimpanan. Carrying cost juga bisa negatif, yang berarti bahwa penjual mendapat keuntungan dari menjaga aset tersebut. Misalnya, penjual bisa mendapatkan bunga dari mata uang, mendapatkan dividen dari saham atau dilindungi dari kekurangan dalam kasus minyak atau bahan bakar lainnya.

Menandatangani kontrak forward berarti memasuki permainan zero-sum, di mana jumlah uang yang dimenangkan atau kalah selalu sama. Misalnya, jika harga forward adalah $50 Dolar AS dan harga pasar berubah menjadi $55 USD pada tanggal yang ditentukan, penjual harus menyediakan barang seharga $50 USD. Dalam hal ini, penjual kehilangan $5 USD, yang merupakan jumlah uang yang sama dengan yang pada dasarnya dimenangkan oleh pembeli.

Investor dan spekulan dapat menggunakan kontrak forward untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga. Kontrak forward juga dapat membantu seseorang atau perusahaan melakukan lindung nilai atas risiko yang berasal dari fluktuasi harga. Misalnya, perusahaan multinasional yang mengkhawatirkan fluktuasi nilai tukar dapat menggunakan kontrak berjangka untuk mengunci nilai tukar dan melindungi dirinya dari fluktuasi yang tidak menguntungkan. Ini tidak akan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar yang menguntungkan, tetapi ini seharusnya tidak menjadi fokus perusahaan yang bisnis utamanya bukan spekulasi nilai tukar.