Di banyak rumah sakit dan kantor dokter, penggunaan handuk kertas khusus yang jenuh dengan larutan pembersih ringan atau antibakteri sangat dianjurkan untuk sering digunakan. Handuk kertas ini dikenal sebagai tisu tangan, dan sangat populer saat menangani pasien yang menular atau terinfeksi. Tisu tangan harus membunuh cukup banyak bakteri dan menghilangkan kontaminan yang cukup untuk mencegah perpindahan antara pasien dan pengunjung. Hand wipes juga dapat digunakan untuk membersihkan tangan seseorang setelah menangani peralatan medis yang kotor atau juga tidak steril.
Namun, penggunaan tisu tangan tidak sepenuhnya menggantikan kebutuhan akan cuci tangan dan dekontaminasi yang benar. Pengunjung kamar pasien dapat menggunakan tisu sekali pakai sebelum menyentuh pasien atau menangani makanannya. Setelah kunjungan selesai, pengunjung harus sekali lagi menggunakan tisu tangan untuk mencegah penyebaran bakteri atau virus berbahaya. Profesional medis juga akan menggunakan tisu tangan setelah menangani nampan makanan atau bahan limbah apa pun.
Tisu tangan juga populer di luar komunitas medis. Banyak orang tua membawa tisu tanpa air untuk membersihkan tangan anak-anak yang masih sangat kecil, terutama jika kamar kecil yang layak tidak segera tersedia. Tisu tangan tanpa air mengandung larutan deterjen ringan, pewangi kimia, dan cairan dengan tingkat penguapan yang cepat, seperti alkohol gosok atau produk yang mengandung glikol. Setelah paket dibuka, larutan pada tisu tangan segera mulai menguap, yang berarti tidak diperlukan pembilasan.
Karena tisu tangan ini dapat mengering dengan cepat saat terkena udara, tisu ini biasanya dikemas dalam dispenser plastik dengan tutup kedap udara atau dalam kemasan sekali pakai yang dilapisi dengan foil logam. Beberapa tisu tangan dirancang untuk memungkinkan satu lembar dikeluarkan saat lembar lain ditarik untuk menggantikannya, seperti dispenser tisu wajah pop-up.
Pengunjung yang memesan makanan pembuka berminyak atau gorengan tertentu seperti ayam goreng atau iga bakar juga dapat menemukan tisu tangan individu di piring mereka. Apa yang disebut “tidur siang basah” ini memungkinkan pengunjung untuk menghilangkan residu lengket atau berminyak dari jari mereka segera setelah makan, membuat perjalanan formal ke kamar kecil tidak perlu. Tisu tangan ini juga menggunakan larutan deterjen tanpa air, yang meninggalkan aroma yang menyenangkan di tangan pengguna saat menguap.
Toko kelontong tertentu dan gerai ritel lainnya juga dapat memberi pelanggan mereka tisu tangan sekali pakai saat mereka memasuki gedung. Tisu ini dapat digunakan untuk membersihkan pegangan dan kursi anak dari troli belanjaan, atau untuk membersihkan kontaminan potensial yang terbawa selama berbelanja. Tisu tangan juga dapat ditemukan di banyak ruang kelas, di mana penyakit menular dan bahaya biologis lainnya sering terjadi. Mahasiswa dan anggota fakultas sama-sama didorong untuk menggunakan tisu tangan antibakteri setelah bermain dengan mainan umum atau mengunjungi kamar kecil.