Haiku tradisional adalah jenis puisi Jepang yang terdiri dari 17 suku kata yang dipecah menjadi tiga baris. Baris pertama berisi lima suku kata, baris kedua tujuh, dan baris ketiga berakhir dengan lima suku kata. Seringkali baris ketiga menawarkan twist atau kejutan, melawan dua baris pertama. Sederhana dan kompak, haiku tradisional adalah bentuk puisi yang menyenangkan pembaca di seluruh dunia.
Puisi Haiku berasal dari puisi tanka, sebuah bentuk yang populer di istana Jepang antara abad ke-9 dan ke-12. Puisi Tanka lebih panjang dari haiku, tetapi mereka juga dibagi menjadi baris lima dan tujuh suku kata. Penyair istana akan bekerja sama untuk membangun renga, rantai panjang puisi tanka yang berfokus pada tema yang sama. Puisi pertama dari renga disebut hokku.
Hokku adalah bagian penting dari renga karena menetapkan latar untuk puisi-puisi berikut. Biasanya hokku menggambarkan kegiatan atau menggunakan kata-kata yang membangkitkan musim tertentu. Baru pada abad ke-19 para penyair mulai menulis hokku secara terpisah sebagai bagian yang dapat berdiri sendiri. Pada titik ini, hokku berkembang menjadi haiku tradisional.
Penyair haiku Jepang yang paling terkenal termasuk Matsuo Basho, Yosa Buson, dan Koboyashi Issa. Basho menulis selama tahun 1600-an, jauh sebelum haiku menjadi bentuk seni yang ditunjuk. Sebagai pelayan untuk Todo Yoshitada, dia mulai menulis renga dengan tuannya. Ketika Yoshitada meninggal, Basho bangkit sendiri dan mencari nafkah dengan mengajar dan menerbitkan puisi. Meskipun sebagian besar hidupnya tetap menjadi misteri, puisinya memberikan beberapa wawasan tentang pemikiran dan pengalamannya.
Menulis pada tahun 1700-an, Yosa Buson dikenal karena lukisan dan puisinya. Mengikuti jejak Basho, dia menganjurkan pendekatan yang sederhana dan sungguh-sungguh untuk menulis hokku. Issa, yang hidupnya tumpang tindih dengan Buson, mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, tetapi puisinya cenderung menggambarkan kesenangan sederhana dan peristiwa spiritual yang membuat hidup berharga.
Haiku tradisional tidak menjadi populer di Amerika Serikat sampai pertengahan abad ke-20 ketika puisi-puisi tersebut diterjemahkan dan dipromosikan melalui kerja keras Harold G. Henderson dan RH Blythe. Meskipun mereka memandang bentuk dan fungsi puisi haiku agak berbeda, diskusi mereka tentang puisi membuka bentuk seni bagi audiens Amerika. Yang juga mempopulerkan haiku tradisional adalah penyair beat seperti Jack Kerouac dan Gary Snyder.