Apa itu Habeas Corpus Act?

Habeas Corpus Act adalah Undang-Undang Parlemen Inggris yang disahkan pada tahun 1679. Undang-undang ini meresmikan pengakuan hak seseorang untuk menantang pemenjaraan sebagai tindakan yang melanggar hukum. Pembentukan Habeas Corpus Act dianggap sebagai momen yang sangat penting dalam sejarah hukum, karena Undang-undang tersebut membuka jalan bagi hak-hak individu.
Habeas corpus adalah istilah Latin yang berarti “memegang tubuh”, meskipun istilah ini biasanya digunakan sebagai sinonim untuk konsep kebebasan pribadi. Meskipun gagasan habeas corpus telah ada dalam hukum Inggris selama berabad-abad, itu bukan hak yang diterima secara hukum sampai disahkannya Habeas Corpus Act tahun 1679. Dengan mengesahkan Undang-undang tersebut, Parlemen pada dasarnya mengakhiri hak monarki untuk memenjarakan seseorang. tanpa biaya. Ini menciptakan tantangan mendasar bagi kepercayaan ribuan tahun bahwa raja bertindak di atas hukum dengan memberi warga negara hak-hak yang tidak dapat dimakzulkan.

Pengesahan Habeas Corpus Act itu sendiri merupakan kisah yang rumit dan rumit. Menurut catatan sejarah, RUU itu dimulai karena ketakutan beberapa anggota pemerintah yang kuat. Untuk mencegah bencana dari pemogokan melalui penyalahgunaan kekuasaan oleh kanselir raja, antara lain, sebuah faksi Parlemen berusaha untuk meloloskan RUU secepat mungkin. Beberapa sumber menyatakan bahwa RUU tersebut mungkin sebenarnya tidak benar-benar berhasil melewati Parlemen, tetapi merupakan hasil dari kesalahan penghitungan suara. Namun demikian, Inggris telah menciptakan hukum baru, dan sangat mungkin mengubah jalannya sejarah manusia.

Negara-negara kemudian, termasuk Amerika Serikat, membangun prinsip-prinsip habeas corpus ke dalam dokumen dan konstitusi pendirian mereka. Dalam Konstitusi AS, hak untuk menentang penahanan yang tidak sah secara khusus tercantum dalam Pasal I, bagian 9 dari dokumen tersebut. Namun, versi yang diadaptasi dari Habeas Corpus Act tahun 1679 ini mengizinkan ketentuan-ketentuan tertentu untuk penangguhan hak, yaitu pemberontakan atau invasi.

Salah satu kontroversi hukum modern yang besar berawal dari Habeas Corpus Act. Pada tahun 2006, Kongres Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Komisi Militer, yang mengizinkan penangguhan habeas corpus bagi orang-orang yang ditunjuk sebagai kombatan musuh. Kritikus menentang hal ini, menunjukkan bahwa penangguhan tersebut tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Konstitusi, karena negara tersebut tidak sedang diserang atau mengalami pemberontakan. Banyak juga yang menyarankan bahwa pengesahan Undang-undang ini memberikan situasi yang sangat mirip dengan apa yang ditakuti oleh Parlemen Inggris tahun 1679 ketika melewati Undang-Undang Habeas Corpus yang asli.