Granit yang terurai, kadang-kadang disebut sebagai DG, paling sering dikenal sebagai bahan bangunan dan lanskap. Ini populer dalam pembangunan jalan setapak, area parkir, dan jalan, serta di lansekap halaman belakang. Granit yang terdekomposisi terdiri dari partikel granit lapuk yang berkisar dari kerikil hingga ukuran lanau, dan biasanya mengandung beberapa lempung. Nama granit terurai mengacu pada fakta bahwa partikel adalah hasil dari pelapukan alami, atau dekomposisi, dari batuan granit.
Salah satu tempat paling umum untuk menemukan DG adalah di jalur pendakian. Bahannya cukup stabil saat dikompresi, namun tetap menjadi bahan yang permeabel, memungkinkan drainase yang memuaskan. Selain jalan setapak, granit yang terurai biasanya digunakan untuk membangun jalan masuk dan area parkir. Granit yang terurai juga terkadang digunakan dalam konstruksi jalan, meskipun harus dipadatkan untuk membentuk permukaan penggerak yang kokoh.
Granit yang terurai populer di lansekap sebagai bahan hardscape. Ini dapat digunakan sebagai penutup tanah, mulsa, dasar teras, atau untuk membuat jalur. Granit yang terurai adalah pilihan yang cukup ramah lingkungan karena merupakan produk alami, permeabel, dan menyediakan hardscape yang tidak memerlukan air. Setelah granit berada di tempatnya, ia akan terus mengalami cuaca, yang menambah nutrisi bermanfaat bagi tanah dan tanaman di sekitarnya. Tidak mengherankan, granit yang membusuk adalah pilihan lansekap yang sangat populer di daerah kering.
Bergantung pada iklim dan tujuan penggunaan, DG dapat digunakan dengan sendirinya dengan hanya kompresi sedang untuk mempertahankannya, atau dapat disetel dengan stabilisator. Jika granit menyebar dengan sendirinya, biasanya dilengkapi dengan semacam pembatas atau kerangka untuk mencegah granit mudah hanyut. Sebaliknya, jika granit yang terurai diset dengan stabilisator atau resin, hardscape dengan lebih permanen dan stabil, tetapi permeabilitasnya akan berkurang, membuat drainase menjadi pertimbangan penting.
Granit terurai biasanya hanya mengacu pada granit yang telah lapuk secara alami, namun sering dibahas secara bergantian dengan kerikil hancur dan batu pecah. Masing-masing produk ini memiliki potongan sudut dan biasanya persentase potongan halus. Mereka sering digunakan untuk jenis konstruksi atau proses lansekap yang serupa.
Pembentukan granit terurai terjadi dari waktu ke waktu, dan merupakan hasil alami dari pelapukan dan erosi batuan granit. Angin dan air baik secara fisik maupun kimiawi melapukan granit, akhirnya memecah kepingan-kepingan kecil yang menyusun granit yang terurai. Produk akhir ditambang di tambang granit, biasanya di samping produk granit lainnya seperti batu besar, lempengan, dan granit hancur yang diproduksi.