GNP, atau produk nasional bruto, adalah ukuran jumlah total semua output produksi yang dikumpulkan oleh warga suatu negara dalam periode waktu tertentu. Ini terkait erat dengan produk domestik bruto, atau PDB, dengan perbedaan yang tidak kentara adalah bahwa GNP mencakup produksi warga negara yang tinggal di negara asing. Sebagai indikator ekonomi, GNP digunakan untuk menunjukkan apakah suatu ekonomi tumbuh atau menjadi stagnan. Meskipun tidak memberikan gambaran lengkap tentang kekuatan ekonomi suatu negara, hal ini dapat berguna jika diukur bersama dengan indikator ekonomi utama lainnya.
Para ekonom menggunakan berbagai pengukuran untuk mencoba dan memastikan seberapa baik kinerja suatu perekonomian. Mereka juga memiliki pilihan untuk mempelajarinya pada tingkat ekonomi mikro, yaitu melihat keuangan individu warga negara, atau pada tingkat ekonomi makro, yang mengambil pandangan luas tentang keuangan negara secara keseluruhan. GNP adalah salah satu indikator ekonomi utama bagi mereka yang memilih pendekatan makroekonomi.
Ada dua cara di mana GNP dapat dicapai. Salah satu caranya adalah dengan menjumlahkan semua konsumsi oleh warga negara tertentu. Yang lainnya adalah untuk mengukur pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dan warga negara di negara itu. Dalam kedua kasus, produk nasional bruto menempatkan angka moneter pada semua produk dan jasa yang dijual di suatu negara dalam waktu tertentu.
Untuk sebagian besar, GNP praktis tidak dapat dipisahkan dari PDB, atau Produk Domestik Bruto. Perbedaannya terletak pada jenis produksi apa yang diukur. Sebagai contoh, jika warga negara dari Negara A mendirikan perusahaan di Negara B, uang yang diperoleh dari barang yang dijual akan dihitung dalam Produk Nasional Bruto Negara A. Produksi yang sama akan dihitung dalam Produk Domestik Bruto Negara B. Dalam hal ini cara, uang yang diperoleh dari mengekspor produk dapat diukur dengan benar.
Meskipun merupakan salah satu indikator makroekonomi terkemuka, penggunaan GNP yang berlebihan dapat menyebabkan interpretasi yang salah. Misalnya, Produk Nasional Bruto yang meningkat dapat mengindikasikan kekuatan, tetapi, jika tingkat inflasi di negara tersebut meningkat lebih tinggi dari jumlah produksi, perekonomian mungkin sebenarnya sedang mengalami penurunan. Selain itu, sulit untuk membandingkan negara-negara dengan ukuran berbeda dalam hal produk nasional. Salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan mengambil pendekatan per kapita, yang membandingkan produk nasional dengan populasi negara yang diukur.