Cairan serebrospinal (CSF) adalah cairan bening yang dihasilkan dari darah yang beredar di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, organ yang membentuk sistem saraf pusat. Glukosa adalah gula yang umum digunakan dalam tubuh. Glukosa cairan serebrospinal, atau glycorrhachia, adalah tingkat glukosa dalam CSF. Kadar normal glukosa cairan serebrospinal adalah 50-80 miligram glukosa per 100 mililiter darah.
Tes kadar glukosa cairan serebrospinal digunakan untuk mendiagnosis kondisi medis tertentu. Ini termasuk infeksi, radang sistem saraf pusat dan tumor. Diabetes yang tidak terkontrol melibatkan kadar glukosa darah yang tinggi, sehingga dapat juga menyebabkan kadar glukosa CSF yang tinggi.
Cairan serebrospinal terbentuk dari darah pada struktur yang disebut pleksus koroid di otak. Bagian cair darah dan sebagian besar materi, terutama elektrolit dan nutrisi, menjadi CSF. CSF bersirkulasi melalui sistem saraf pusat. Otak tidak memiliki pembuluh darah langsung di dalamnya, sehingga glukosa cairan serebrospinal digunakan untuk memberi nutrisi pada otak. CSF juga membantu mendukung dan melindungi sistem saraf pusat karena daya apungnya.
Glukosa adalah gula yang beredar dalam darah dan CSF. Ini adalah nutrisi utama yang digunakan dalam tubuh dalam produksi energi. Otak terutama bekerja dengan banyak glukosa, jadi glukosa merupakan komponen penting dari CSF. Tingkat normal glukosa cairan serebrospinal biasanya sekitar dua pertiga dari kadar glukosa darah normal.
Pengujian kadar CSF sering dilakukan untuk mendiagnosis penyebab medis delirium, sakit kepala, atau masalah neurologis lainnya. Cara biasa untuk mendapatkan sampel CSF adalah prosedur yang disebut pungsi lumbal. Dalam pungsi lumbal, jarum dimasukkan di antara tulang punggung bawah, dan CSF ditarik untuk diuji.
Kadar glukosa cairan serebrospinal yang tidak normal dapat mengindikasikan adanya tumor sistem saraf pusat, infeksi atau jenis peradangan lain pada sistem saraf pusat. Kadar glukosa CSF yang rendah, yang disebut hipoglikorrhachia, terlihat dengan sejumlah masalah pada sistem saraf pusat. Tumor tertentu di otak menyebabkan kadar glukosa CSF rendah karena sel tumor mengkonsumsi glukosa untuk pertumbuhan. Infeksi seperti meningitis atau tuberkulosis juga dapat menyebabkan rendahnya kadar glukosa cairan serebrospinal. Kadar glukosa CSF dapat digunakan untuk membedakan antara meningitis virus dan meningitis bakteri.
Glukosa cairan serebrospinal berasal dari darah, sehingga kadar glukosa darah yang tidak normal juga dapat mempengaruhi kadar glukosa CSF. Kadar glukosa CSF yang rendah dapat disebabkan oleh gula darah yang rendah. Demikian pula, kadar gula darah tinggi dalam tubuh, yang paling sering disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan kadar glukosa CSF yang tinggi.