Glomerulonefritis akut adalah kondisi medis yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan yang relatif tiba-tiba pada struktur di ginjal yang dikenal sebagai glomeruli. Bagian ginjal ini bertanggung jawab untuk langkah pertama menyaring racun dari tubuh. Beberapa kondisi medis, termasuk pneumonia, hepatitis, atau lupus, adalah penyebab umum glomerulonefritis akut. Beberapa gejala potensial glomerulonefritis akut termasuk penurunan produksi urin, darah dalam urin, atau pembengkakan pada wajah, lengan, kaki, atau perut. Perawatan sering kali mencakup obat resep seperti antibiotik; rawat inap mungkin diperlukan untuk kasus yang parah.
Gejala awal glomerulonefritis akut sering melibatkan nyeri punggung dan darah dalam urin. Tekanan darah tinggi juga dapat berkembang sebagai akibat dari kondisi ini. Beberapa pasien mengalami pembengkakan pada wajah, terutama di area di bawah mata. Mungkin juga ada pembengkakan perut atau pembengkakan ekstremitas secara berkala, terutama tangan dan kaki. Jika tidak diobati, glomerulonefritis akut dapat menyebabkan gagal ginjal.
Gejala glomerulonefritis akut yang kurang umum mungkin melibatkan penglihatan kabur, sakit kepala, atau kekurangan energi. Beberapa pasien merasakan rasa kantuk yang terus-menerus atau kesulitan fokus pada tugas-tugas normal. Tekanan darah tinggi atau pembesaran hati juga dapat terjadi akibat glomerulonefritis akut.
Jika dicurigai ada masalah terkait ginjal, dokter akan sering memerintahkan serangkaian tes untuk memeriksa fungsi ginjal yang tidak normal. Tes urin mungkin diperintahkan untuk memeriksa darah atau protein dalam urin. Tes darah dapat menentukan apakah ginjal menyaring racun dari darah secara normal. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil jaringan ginjal diangkat dalam prosedur yang dikenal sebagai biopsi untuk memeriksa peradangan glomeruli.
Dalam beberapa kasus, ketika dicurigai glomerulonefritis akut, pasien dapat dirawat di rumah sakit sementara tes yang diperlukan dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tersebut. Setelah didiagnosis, tabung dapat dimasukkan ke dalam vena untuk memberikan obat-obatan seperti antibiotik langsung ke dalam tubuh. Obat nyeri dan obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan juga dapat diberikan dengan cara ini. Obat tambahan dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah jika tekanan darah pasien meningkat. Dalam banyak kasus, pasien diberi resep obat untuk dibawa pulang setelah keluar dari rumah sakit.
Setelah perawatan awal, pasien akan sering disarankan untuk kembali ke dokter beberapa kali per tahun untuk pemeriksaan laboratorium rutin, seperti tes darah dan urin. Tes-tes ini seringkali dapat menentukan apakah ada masalah ginjal yang tersisa. Penting juga untuk menjaga semua janji tindak lanjut dengan dokter sehingga kondisinya dapat diobati dan dipantau.