Glioma saraf optik adalah tumor yang muncul pada struktur yang membawa input visual dari mata ke otak. Sebagian besar glioma, terutama yang ditemukan pada anak kecil, bersifat jinak dan mudah diobati. Beberapa tumor pada orang dewasa, bagaimanapun, dengan cepat berubah menjadi kanker, tumbuh agresif, dan menyebar ke bagian lain dari otak dan tubuh. Kedua bentuk glioma saraf optik dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau total, serta sakit kepala dan mata berkedut. Tumor kecil dan jinak seringkali dapat diangkat melalui pembedahan, meskipun massa kanker mungkin perlu diobati dengan kombinasi kemoterapi dan radiasi.
Dokter tidak sepenuhnya mengerti mengapa glioma saraf optik muncul. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa genetika berperan dalam perkembangannya, karena banyak pasien memiliki riwayat keluarga dengan tumor jaringan saraf. Kebanyakan tumor jinak tumbuh sangat lambat dan mungkin tidak menimbulkan gejala fisik apapun selama beberapa bulan atau tahun. Ada kemungkinan bagi seorang anak untuk memiliki glioma pada setiap mata, meskipun kebanyakan pasien memiliki masalah tunggal. Pertumbuhan ganas cenderung berkembang dengan cepat, menjadi kanker dan mulai menyebar dalam beberapa bulan sejak awal.
Seseorang yang menderita glioma saraf optik kemungkinan akan mengalami beberapa tingkat gangguan penglihatan. Kehilangan penglihatan perifer adalah yang paling umum, tetapi glioma lanjut dapat mempengaruhi semua aspek penglihatan. Bergantung pada seberapa besar tekanan yang ditempatkan tumor pada saraf optik, mata yang terkena mungkin menonjol ke luar atau berkedut tak terkendali. Beberapa pasien mengalami gejala umum kelelahan, sakit kepala, mual, dan gangguan kognitif.
Ketika seorang dokter perawatan primer mencurigai glioma saraf optik, dia biasanya merujuk pasien ke ahli saraf untuk mendapatkan diagnosis resmi. Ahli saraf dapat melakukan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) dan tes pencitraan resonansi magnetik (MRI) pada mata dan otak, mencari tanda-tanda massa dan jaringan parut yang tidak biasa. Setelah tumor ditemukan, dokter dapat memilih untuk mengambil sampel kecil jaringan untuk analisis laboratorium. Tes dapat mengungkapkan apakah massa tersebut bersifat kanker, jinak, atau tanda penyakit otak lain yang lebih serius.
Setelah membuat diagnosis, ahli saraf dapat menentukan pengobatan terbaik. Pembedahan biasanya dapat dilakukan pada glioma saraf optik kecil untuk mengeluarkan massa dan mengurangi tekanan pada saraf. Jika operasi tidak berhasil atau kanker sudah mulai menyebar, pasien mungkin perlu menjalani beberapa putaran radiasi atau kemoterapi. Pasien biasanya diberi resep obat nyeri dan diinstruksikan untuk mengistirahatkan mata mereka sebanyak mungkin selama pemulihan. Pengobatan untuk tumor jinak sering menyebabkan pemulihan penglihatan yang lengkap, meskipun masalah ganas cenderung mengakibatkan beberapa kehilangan penglihatan permanen.