Di Filipina, setiap makanan yang dimasak dengan santan dapat disebut sebagai ginataan, yang secara harfiah berarti, “dimasak dengan santan”. Istilah ini digunakan secara umum untuk menggambarkan hampir semua makanan, mulai dari makanan laut hingga makanan penutup, selama santan adalah kaldu utamanya. Namun, salah satu makanan yang hanya dikenal sebagai ginataan adalah jenis makanan penutup yang mengandung berbagai umbi-umbian dan bahan-bahan lainnya dan dimasak dalam santan untuk membuat sup yang manis, mengkilap, dan manis. Pada umumnya, jenis ginataan yang berbeda hanya memiliki nama makanan unggulan yang menempel di ujungnya, seperti halnya ginataan bilo-bilo, atau bola ketan dalam santan.
Saat hidangan ginataan membutuhkan santan, sebenarnya ada dua jenis yang bisa digunakan, terkadang bersamaan. Yang pertama disebut santan kental, atau first-pressed milk. Jenis kedua dikenal sebagai santan encer. Keduanya dibuat dengan cara mencincang daging buah kelapa, meskipun susu yang keluar dengan memeras daging pertama kali jauh lebih kental dibandingkan dengan pengepresan selanjutnya. Santan encer sering diekstraksi dengan merendam atau merebus daging kelapa yang pernah diperas dalam air, sehingga teksturnya jauh lebih ringan.
Hidangan penutup klasik yang paling sering disebut ginataan ini dimulai dengan sejumlah jenis umbi-umbian yang berbeda. Yang paling umum adalah ubi dan akar talas. Ini ditambahkan ke panci yang berisi santan kental dan encer bersama dengan sedikit gula. Pisang raja dan nangka juga bisa ditambahkan ke dalam sup. Semua bahan dipotong dadu kecil-kecil, seukuran gigitan agar matangnya merata.
Saat santan dan bahan lainnya dimasak, tambahan lain untuk ginataan adalah sejenis bola tepung. Ini bisa berupa mutiara tapioka atau bola buatan tangan. Bola-bola tersebut dibuat dengan cara mencampurkan air dengan tepung beras lalu membentuk mutiara kecil-kecil yang dimasukkan ke dalam santan yang sudah mendidih. Seluruh sup direbus sampai semua bahan empuk dan ada kilau mengkilap pada hidangan.
Ketebalan sup yang sudah jadi dapat bervariasi tergantung pada preferensi juru masak. Santan akan mengental saat bahan bertepung dimasak. Hidangan yang sudah jadi bisa sangat tipis, berair, dan seperti sup. Itu juga bisa dimasak untuk waktu yang lebih lama, mengurangi susu sampai mengental menjadi konsistensi seperti rebusan.