Apa itu Gereja yang Ditetapkan?

Gereja yang didirikan adalah gereja yang diberikan pengakuan khusus oleh pemerintah nasional. Gereja mewakili keyakinan agama resmi negara dan menerima dukungan dari pemerintah, dalam berbagai bentuk dari bantuan keuangan hingga perlindungan hukum. Gereja-gereja yang didirikan dapat dilihat di banyak wilayah di dunia, meskipun beberapa negara, seperti Amerika Serikat, memiliki undang-undang yang secara khusus melarang pendirian gereja jenis ini, demi mempertahankan pemisahan antara gereja dan negara.

Sekte Kristen, Buddha, dan Muslim semuanya dapat dilihat dalam peran sebagai gereja yang mapan di negara-negara seperti Inggris, Bhutan, dan Arab Saudi. Di negara-negara dengan gereja yang mapan, kepala pemerintahan mungkin juga menjadi kepala gereja, dan orang-orang mungkin diminta untuk mengikuti ajaran gereja, meskipun tidak selalu demikian. Di beberapa daerah, sementara gereja mendapat pengakuan resmi dari pemerintah, banyak warga yang tidak termasuk umat beriman dan tidak menghadiri gereja.

Beberapa negara telah mengadopsi agama yang ada sebagai gereja mereka yang mapan, sementara yang lain telah mendirikan denominasi mereka sendiri. Dalam kasus di mana negara menciptakan gereja, gereja tidak dapat membuat perubahan kebijakan tanpa berkonsultasi dengan negara, dan negara tidak dapat mengubah undang-undang yang berkaitan dengan gereja tanpa mendiskusikannya dengan para pemimpin agama. Gereja Inggris adalah contoh gereja negara seperti ini.

Penerimaan agama lain di negara-negara dengan gereja yang mapan bervariasi. Beberapa negara mempromosikan kebebasan berekspresi beragama, mengizinkan warganya untuk mempraktikkan agama apa pun, atau tidak sama sekali, jika itu pilihan mereka. Mereka juga dapat secara aktif melindungi hak untuk beribadah secara damai melalui undang-undang dan tindakan lainnya. Di daerah lain, agama atau sekte yang terlihat berkonflik dengan gereja yang mapan dapat ditekan dan orang-orang yang termasuk dalam kelompok tersebut dapat dianiaya. Secara historis, negara-negara terkadang cukup brutal dalam penegakan keyakinan agama mereka, seperti yang terlihat selama Inkuisisi di Eropa.

Beberapa negara yang pernah mendirikan gereja telah memilih untuk meninggalkan gereja jenis ini demi melindungi pemisahan yang jelas antara gereja dan negara. Di negara-negara ini, orang dipersilakan untuk terus mempraktekkan iman, tetapi tidak lagi diakui sebagai gereja resmi pemerintah. Bangsa-bangsa juga telah mengubah kesetiaan, seperti yang terlihat di Inggris ketika Raja Henry VIII memutuskan hubungan dengan Katolik Roma dan mendirikan Gereja Inggris.