Apa itu Gastroenteritis Virus?

Gastroenteritis virus adalah infeksi yang menyebabkan kram perut akut dan diare. Juga disebut flu perut, infeksi gastroenteritis virus dapat terjadi akibat menelan makanan atau air yang terkontaminasi atau bersentuhan langsung dengan orang yang menular. Gejalanya mungkin tidak nyaman, tetapi gastroenteritis biasanya tidak menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Penting untuk tetap terhidrasi, istirahat, dan hubungi dokter jika masalah semakin parah atau gejalanya menetap selama lebih dari seminggu.

Banyak virus menular yang berbeda dapat menyebabkan gastroenteritis, tetapi agen yang paling umum adalah strain rotavirus dan norovirus. Makanan dan air yang terkontaminasi tinja dapat membawa virus langsung ke saluran pencernaan, menyebabkan gejala yang parah dan segera. Dimungkinkan juga untuk tertular virus dengan mencium orang yang terinfeksi atau berbagi peralatan dan perlengkapan mandi. Anak-anak dan orang tua berada pada risiko infeksi tertinggi karena sistem kekebalan mereka yang lemah, tetapi sebaliknya orang dewasa yang sehat secara teratur menyerah pada penyakit itu juga.

Diare tidak berdarah adalah gejala gastroenteritis virus yang paling menonjol. Seseorang biasanya mengalami beberapa lusin serangan diare sehari selama dua atau tiga hari pertama infeksi. Sakit perut, kram, mual, dan muntah juga umum terjadi, dan beberapa orang mengalami sakit kepala, nyeri sendi, dan demam. Dehidrasi mungkin terjadi dengan seringnya diare dan muntah, yang dapat membuat seseorang merasa sangat lemah dan mungkin menyebabkan mereka terbaring di tempat tidur.

Serangan gastroenteritis virus yang relatif ringan biasanya dapat diobati di rumah dengan istirahat dan asupan cairan yang tepat. Air dan minuman olahraga dapat membantu mencegah dehidrasi dan mengisi kembali nutrisi yang hilang akibat diare dan muntah. Selain itu, mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi yang dijual bebas dapat membantu mengurangi gejala. Kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dalam waktu sekitar satu minggu setelah timbulnya gejala.

Perawatan medis darurat harus dicari untuk bayi dan pasien yang memiliki gejala gastroenteritis virus yang parah dan persisten. Dokter dapat memeriksa tanda-tanda dehidrasi dan memberikan cairan infus bila diperlukan. Tes darah dan tinja dapat mengkonfirmasi keberadaan virus tertentu dan membantu dokter menentukan pengobatan terbaik.

Tidak ada obat medis untuk gastroenteritis virus dan obat-obatan umumnya tidak efektif untuk memperpendek lamanya penyakit, tetapi obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk membuat gejala lebih mudah ditangani selama pemulihan. Seorang pasien yang sakit parah mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari atau minggu sehingga dokter dapat memantau pemulihan dan mengambil tindakan karantina pencegahan terhadap kemungkinan epidemi gastroenteritis.