Bridal garter adalah aksesori yang dikenakan pengantin wanita di sekitar pahanya di bawah gaun pengantinnya. Di masa lalu, garter digunakan untuk tujuan fungsional, karena dibutuhkan untuk menahan stoking wanita. Sementara garter tidak lagi diperlukan untuk fungsi, banyak wanita, terutama pengantin wanita, masih memakainya untuk estetika dan tujuan tradisi.
Ada banyak variasi gaya untuk garter pengantin modern. Garter standar biasanya berupa pita kain yang melar, biasanya berwarna putih, dan dihiasi dengan renda, pita atau dekorasi lainnya. Banyak pengantin memilih garter dengan aksen biru karena pepatah, “Sesuatu yang lama, sesuatu yang baru, sesuatu yang dipinjam, sesuatu yang biru.” Beberapa pengantin mungkin mengambil kesempatan untuk mengoordinasikan warna garter dengan warna pakaian para pengiringnya.
Di Amerika Serikat, tradisi pernikahan melempar garter cukup standar, dengan beberapa variasi. Hal ini sering dilakukan bersamaan dengan pelemparan karangan bunga pengantin. Secara tradisional, pengantin pria melepas garter pengantin dari kaki pengantin wanita dan melemparkannya ke tamu pria lajang. Pengantin wanita melemparkan karangan bunganya ke tamu wanita lajang, dan orang-orang yang menangkap barang-barang itu seharusnya akan menikah berikutnya, meskipun tidak harus satu sama lain. Banyak pengantin akan memilih untuk memakai dua garter, sehingga satu dapat dibuang dan satu dapat disimpan sebagai kenang-kenangan.
Diyakini bahwa tradisi garter dimulai di Inggris atau Prancis pada abad ke-14. Ada beberapa teori tentang perkembangan tradisi yang diamati saat ini. Salah satunya adalah bahwa, secara historis, dianggap sebagai keberuntungan untuk mendapatkan sepotong pakaian pengantin wanita, yang menyebabkan para tamu berusaha untuk merobek sebagian dari gaun pengantin. Pengantin kemudian memulai praktik melempar barang-barang pribadi, seperti garter pengantin, sebagai gantinya.
Teori lain adalah bahwa tradisi modern berevolusi dari kebiasaan Inggris kuno di mana para tamu akan mengikuti pasangan yang baru menikah ke kamar pernikahan dan berusaha mencuri stoking milik pengantin. Para tamu akan melemparkan stoking ke atas bahu mereka, mencoba untuk memukul pengantin baru, dan akan diberkati dengan keberuntungan jika mereka berhasil. Umumnya, tradisi modern melempar garter diyakini telah berkembang dari kebiasaan yang lebih invasif ini.
Tradisi memakai dan melempar garter pengantin terus dilakukan dan dinikmati oleh banyak pasangan hingga saat ini. Ada pilihan hampir tak terbatas untuk warna, gaya, dan personalisasi garter kontemporer. Bergabung dengan tradisi bertingkat dan inovasi modern dalam desain dan mode, pengantin baru dapat menambahkan sentuhan pribadi pada ritual pernikahan yang sudah berlangsung lama ini.