Apa Itu Gangguan Psikiatri Komorbid?

Gangguan kejiwaan komorbiditas adalah istilah yang digunakan ketika seorang pasien memenuhi kriteria diagnostik untuk lebih dari satu penyakit mental. Populasi penyalahgunaan zat memiliki insiden tinggi diagnosis gangguan kejiwaan komorbiditas. Penelitian telah menemukan penyalahguna zat sering menggunakan obat-obatan sebagai cara untuk mengobati diri sendiri untuk penyakit mental yang ada. Orang tanpa masalah penyalahgunaan zat juga dapat didiagnosis dengan gangguan kejiwaan komorbiditas.

Depresi, gangguan menentang oposisi, dan gangguan kecemasan adalah gangguan komorbiditas khas yang terlihat pada populasi Asperger. Satu studi juga menyimpulkan bahwa 26 persen subjek studi Asperger juga memiliki gangguan tic komorbid. Asperger adalah bentuk autisme yang berfungsi tinggi.

Kesulitan merawat pasien dengan gangguan psikiatri komorbiditas adalah dalam menentukan bahwa ada dua atau lebih gangguan. Setelah gangguan individu diidentifikasi, profesional kesehatan mental juga harus menentukan gangguan mana yang menyebabkan gejala sehingga pengobatan yang efektif dapat ditawarkan. Karena kenyataan bahwa beberapa penyakit mental memiliki gejala yang sama, penting untuk menentukan apakah gangguan psikiatri komorbiditas benar ada pada klien.

Dalam beberapa kasus, apa yang tampak sebagai gangguan psikiatri komorbid sebenarnya adalah kecanduan obat-obatan atau alkohol, yang dapat menimbulkan masalah komorbiditas. Profesional kesehatan mental harus hati-hati mengekstrak semua bukti penyalahgunaan zat dan kemudian menentukan apakah bukti penyakit mental tambahan masih ada. Seringkali, ketika masalah penyalahgunaan zat ditangani, masalah komorbiditas yang dirasakan hilang.

Daftar periksa diagnostik digunakan untuk menentukan komorbiditas yang sebenarnya. Gejala yang dialami klien bertentangan dengan kriteria diagnostik. Meskipun ada potensi gejala yang tumpang tindih, gangguan komorbiditas sejati akan menampilkan gejala yang jelas dan berbeda dari lebih dari satu penyakit kejiwaan.

Fitur lain dari gangguan komorbiditas melibatkan gejala berlebihan dari salah satu gangguan. Pada klien yang alkoholik dan memiliki gangguan kecemasan, gejala alkoholik akan lebih jelas dan parah daripada pada klien yang hanya menderita alkoholisme. Fase manik dari gangguan bipolar dapat menjadi lebih jelas ketika diungkapkan oleh seseorang yang juga seorang pecandu narkoba.

Satu studi di sebuah universitas Korea menentukan bahwa pecandu alkohol dengan gangguan kejiwaan komorbiditas mencari bantuan dari profesional kesehatan mental lebih sering daripada rekan-rekan mereka yang pecandu alkohol. Perawatan untuk gangguan komorbiditas sama dengan perawatan untuk gangguan tunggal. Obat-obatan, sesi terapi, dan metode lain digunakan untuk mengatasi setiap gangguan. Misalnya, untuk pasien dengan depresi dan kecanduan, antidepresan biasanya dikombinasikan dengan pengobatan penyalahgunaan zat.