Apa itu Gangguan Kebohongan Kompulsif?

Kebanyakan ahli medis tidak menganggap gangguan berbohong kompulsif sebagai gangguan kejiwaan dalam dirinya sendiri. Sebaliknya, kebohongan kompulsif umumnya dianggap sebagai gejala penyakit mental lainnya. Namun, tidak semua pembohong kompulsif sakit mental. Orang yang berbohong secara kompulsif sering melakukannya karena kebiasaan, dan banyak yang mungkin telah mengembangkan kebiasaan ini sejak dini, mungkin karena lingkungan rumah yang tidak stabil atau negatif yang membuat kebohongan kompulsif diperlukan. Orang yang menderita apa yang disebut gangguan berbohong kompulsif biasanya tahu bahwa mereka berbohong, dan mungkin berbohong karena beberapa alasan, termasuk harga diri yang rendah, kebutuhan akan perhatian, atau keinginan untuk mendahului orang lain. Pembohong kompulsif mungkin juga berbohong hanya karena mengatakan yang sebenarnya mungkin terasa asing dan tidak nyaman bagi mereka.

Banyak ahli tidak menganggap gangguan berbohong kompulsif sebagai perilaku yang berbeda atau gangguan mental tersendiri. Perilaku berbohong kompulsif dapat bermanifestasi sebagai gejala penyakit mental, seperti gangguan bipolar atau gangguan kepribadian ambang. Banyak orang yang berbohong secara kompulsif tidak menderita penyakit mental yang dapat dibuktikan. Orang-orang ini mungkin berbohong untuk mencari perhatian positif dari orang-orang di sekitar mereka, terutama jika mereka merasa rendah diri.

Banyak orang berbohong secara kompulsif karena takut menderita akibat negatif dari mengatakan yang sebenarnya. Orang lain mungkin berbohong untuk mencari keuntungan materi atau sosial yang mereka yakini tidak dapat mereka peroleh dengan mengatakan yang sebenarnya. Yang lain lagi mungkin berbohong hanya karena mereka menikmati sensasi berbohong.

Banyak ahli membedakan antara perilaku berbohong kompulsif dan perilaku berbohong patologis. Pembohong patologis diyakini berbohong sebagian besar untuk meningkatkan nilai mereka sendiri di mata orang lain. Pembohong patologis sering kali akhirnya mempercayai kebohongan mereka sendiri.

Orang yang menderita gangguan berbohong kompulsif karena penyakit mental sering menunjukkan gejala mental dan fisik lain yang menunjukkan penyakit mental. Pembohong ini sering tidak memiliki kendali atas perilaku berbohong mereka, dan biasanya akan terus berpegang teguh pada kebohongan bahkan ketika kebohongan menjadi merugikan, bukannya menguntungkan.

Perilaku berbohong kompulsif dapat diobati, tetapi seorang profesional psikiatri biasanya diperlukan untuk menentukan apakah perilaku berbohong merupakan gejala dari penyakit mental yang mendasari, atau hanya kekuatan kebiasaan lama. Mengobati gangguan mental yang mendasari dapat membantu mengatasi perilaku berbohong, tetapi terapi juga dapat bermanfaat bagi mereka yang berbohong secara kompulsif karena masalah harga diri yang mendasari atau pengalaman negatif di awal kehidupan.