Gangguan amnestik secara luas didefinisikan sebagai sekelompok kondisi yang menyebabkan masalah memori, termasuk ketidakmampuan untuk membentuk ingatan baru, kehilangan kemampuan untuk mengakses ingatan yang telah terbentuk sebelumnya, atau kesulitan dalam belajar. Ada banyak gangguan spesifik yang berbeda yang termasuk dalam kategori gangguan amnestik yang dapat menyebabkan masalah memori tersebut. Gangguan ini dibagi lagi menjadi sub-kategori, seperti amnesia anterograde dan amnesia retrograde. Kategori luas dari gangguan amnestik adalah salah satu dari banyak yang didefinisikan dalam Diagnosis dan Manual Statistik Gangguan Kesehatan Mental, atau DSM-IV, yang mencakup deskripsi semua gangguan mental yang diakui oleh komunitas medis pada saat penerbitan setiap edisi.
Gangguan amnestik, secara umum, menyebabkan amnesia dalam beberapa bentuk. Dua bentuk utama amnesia adalah amnesia anterograde, yang mengakibatkan hilangnya atau keterbatasan kemampuan untuk membentuk ingatan baru, dan amnesia retrograde, yang menyebabkan hilangnya ingatan yang sudah terbentuk. Memori adalah proses mental yang sangat kompleks, jadi gangguan amnestik perlu didefinisikan lebih dari sekadar dua kategori ini. Gangguan seperti itu dapat, misalnya, mempengaruhi ingatan seseorang tentang identitasnya sendiri sementara ingatannya akan fakta dan informasi tetap utuh. Dalam kasus lain, gangguan amnestik dapat mempengaruhi ingatan sebelum dan sesudah timbulnya gangguan, sehingga membuat klasifikasi menjadi satu atau yang lain dari dua kategori menjadi tidak mungkin.
Ada banyak penyebab gangguan amnestik, mulai dari trauma atau penyalahgunaan zat hingga penyakit atau berbagai penyebab psikologis. Cedera kepala sering menyebabkan amnesia jangka pendek sekitar waktu apa pun yang menyebabkan trauma, tetapi cedera parah dapat mengakibatkan masalah memori yang lebih drastis. Terkadang, masalah psikologis daripada fisik menyebabkan amnesia. Beberapa orang, misalnya, tidak dapat mengingat bagian traumatis dari masa kecil mereka, seperti menderita pelecehan dari orang tua mereka. Bentuk amnesia ini tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanaknya — peristiwa traumatis dalam kehidupan dewasanya, seperti pemerkosaan atau bentuk serangan kekerasan lainnya, juga dapat dilupakan dalam beberapa bentuk gangguan psikologis amnestik.
Penyebab lain yang mungkin untuk gangguan amnestik adalah penyalahgunaan zat. Amnesia yang disebabkan oleh penyalahgunaan zat mungkin akut atau kronis, berdasarkan sifat zat yang digunakan dan durasi penyalahgunaan. Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam satu malam, misalnya, dapat mengakibatkan “pemadaman”, dan individu tersebut mungkin mengalami kesulitan mengingat peristiwa malam itu. Penggunaan jangka panjang berbagai obat, di sisi lain, dapat memiliki efek jangka panjang yang lebih mendalam pada memori seseorang.