Furnitur biodegradable adalah furnitur yang dirancang untuk terurai secara alami setelah masa pakainya berakhir, daripada mengambil ruang di tempat pembuangan sampah. Secara alami, furnitur biodegradable juga lebih baik bagi lingkungan untuk diproduksi, karena tidak melibatkan penggunaan bahan kimia beracun dan bahan sintetis, karena ini akan membuat furnitur cenderung tidak cepat terurai. Sejumlah perusahaan, termasuk desainer papan atas, membuat furnitur biodegradable, dan tersedia dari toko perlengkapan rumah yang berorientasi ekologis.
Ada beberapa ide di balik konsep furnitur biodegradable. Pertama-tama, ini mengakui fakta bahwa orang cenderung membuang furnitur setelah tidak terlihat bagus lagi, atau ketika mereka mendesain ulang sebuah ruangan dan mendapati bahwa furnitur mereka tidak lagi berfungsi di ruangan itu. Dengan furnitur konvensional, sampah biasanya berjalan perlahan ke tempat pembuangan sampah, seringkali dengan berhenti di toko furnitur bekas atau di teras yang rusak terlebih dahulu. Begitu furnitur mencapai tempat pembuangan sampah, furnitur itu perlahan membusuk, meskipun komponen seperti plastik dapat bertahan selama berabad-abad, menghabiskan ruang, dan melarutkan berbagai zat ke dalam bumi.
Furnitur biodegradable, di sisi lain, akan rusak setelah dibuang. Furnitur ini dirancang untuk cepat rusak saat terkena air, radiasi ultraviolet, dan elemen lainnya, yang berpotensi menciptakan situasi di mana konsumen dapat membuat kompos furnitur mereka, daripada membuangnya. Dalam beberapa kasus, furnitur biodegradable bahkan dirancang dengan ide kerusakan yang sangat cepat; misalnya, furnitur rumput biodegradable yang dapat digunakan orang untuk satu musim. Furnitur seperti itu bahkan dapat dirancang dengan nutrisi yang tertanam untuk tanaman, memberi nutrisi pada taman saat meleleh.
Karena seluruh ide di balik furnitur biodegradable adalah desain berkelanjutan dan fitur ramah lingkungan, biasanya dibuat di fasilitas yang menekankan praktik ramah lingkungan, dan mencakup bahan daur ulang dan zat yang berasal dari alam. Hal ini membuat furnitur tersebut aman di sekitar anak kecil dan hewan peliharaan, karena tidak memiliki zat yang berpotensi menyebabkan penyakit, meskipun kekurangannya adalah furnitur biodegradable juga tidak memiliki penghambat api yang digunakan untuk membuat sofa dan furnitur berlapis lainnya yang tahan api.
Konsep ini bukannya tanpa kontroversi. Orang-orang yang menentang budaya konsumen berpendapat bahwa akan lebih baik membuat furnitur berkualitas tinggi yang dirancang untuk bertahan seumur hidup, daripada menciptakan furnitur yang pada dasarnya sekali pakai. Penentang furnitur biodegradable menyarankan bahwa terus-menerus membeli furnitur baru kurang ramah lingkungan daripada menggunakan dan memperbaiki furnitur yang ada, karena produksi furnitur biodegradable masih menciptakan jejak lingkungan, bahkan jika itu kecil.