Frasa kata kerja terdiri dari kata kerja utama dan kata kerja bantu yang memodifikasinya, yang bertindak bersama-sama dalam sebuah kalimat sebagai satu kesatuan. Kata kerja utama biasanya adalah kata yang menunjukkan tindakan atau keadaan yang diekspresikan, seperti “lari”, “lompat”, atau “adalah.” Kata kerja bantu dalam sebuah kalimat datang sebelum kata kerja utama dan biasanya disajikan langsung di depannya, meskipun mereka dapat dipecah untuk membentuk pertanyaan atau untuk memasukkan kata-kata yang meniadakan. Frasa verba sering diidentifikasi sebagai satu kesatuan dalam kalimat, yang perlu diganti seluruhnya dengan kata atau frasa lain jika seseorang ingin melakukan perubahan.
Jenis frase kata kerja paling sederhana yang ditemukan dalam sebuah kalimat biasanya satu kata, yang merupakan kata kerja utama di dalamnya. Misalnya, dalam kalimat “Saya menulis surat”, kata “menulis” adalah kata kerja dan bertindak sebagai frasa kata kerja satu kata di dalamnya. Tidak ada kata kerja bantu yang mengubahnya sehingga dapat diganti dengan kata atau frasa lain untuk mengubah arti kalimat. Contohnya adalah kalimat seperti “Saya makan surat” atau “Saya membakar surat” di mana kata kerja baru digunakan.
Kata kerja bantu biasanya digunakan dalam frase kata kerja yang lebih kompleks, sering untuk mengekspresikan tegang atau modalitas dalam sebuah kalimat. Tense biasanya diberikan oleh kata bantu “do,” “be,” dan “have” seperti “Saya sudah mandi hari ini” atau “Dia pergi ke luar” di mana “have” dan “is” digunakan sebagai kata bantu. Ada juga modalitas bantu seperti “akan” dalam “Saya akan pergi ke luar” atau “harus” dalam “Dia harus mandi malam ini.” Kata kerja bantu dan utama ini digabungkan untuk membentuk frase kata kerja seperti “akan” atau “harus mandi.”
Penting untuk mengenali frasa kata kerja dalam sebuah kalimat karena semuanya perlu diperlakukan sebagai satu kesatuan. Misalnya, dalam kalimat “Saya seharusnya berjalan ke toko”, kalimat tersebut terdiri dari subjek dan predikat yang terdiri dari kata kerja dan frasa preposisi. Subjeknya adalah “aku” dan frasa verbanya adalah “seharusnya berjalan”, sedangkan “to the store” adalah frasa preposisi.
Agar kata kerja baru dapat digunakan dalam kalimat ini, ia harus mengganti seluruh frasa, atau frasa lain dapat digunakan. Tanpa mempertimbangkan seluruh frasa kata kerja, kalimatnya bisa menjadi seperti “Saya seharusnya berjalan ke toko,” yang secara tata bahasa canggung atau salah. Pembantu yang tidak pantas tetap ada dalam kalimat sementara kata kerja utama saja diganti. Sebaliknya, seluruh frasa perlu diubah menjadi sesuatu seperti “Saya berjalan ke toko,” atau “Saya seharusnya berjalan ke toko.”