Tujuan dasar dari fotometer adalah untuk mengukur cahaya. Karena cahaya datang dalam segala bentuk yang berbeda, ada banyak jenis fotometer yang berbeda. Fotometri telah ada selama bertahun-tahun, meskipun fotometer telah berkembang jauh dari awal yang sederhana.
Jenis fotometer pertama bukanlah instrumen sama sekali. Faktanya, sebelum fotometer ditemukan, pengukuran cahaya hanya mungkin dilakukan dengan menggunakan mata telanjang manusia. Seiring berjalannya waktu, fotometer yang sebenarnya muncul, dan saat ini fotometer dapat digunakan untuk mengukur semua jenis cahaya mulai dari fluoresensi hingga penyerapan cahaya.
Penggunaan fotometer yang paling umum saat ini adalah dalam bidang fotografi digital. Saat digunakan dalam fotografi, tugas utama fotometer adalah menentukan jumlah eksposur yang tepat. Karena cahaya tidak pernah merata, mendapatkan foto yang ideal berarti memperhitungkan cahaya. Fotometer yang terpasang pada kamera digital mengukur jumlah cahaya di dalam suatu area untuk menghasilkan foto terbaik. Sementara fotometer banyak digunakan dalam bidang fotografi, ada kegunaan lain untuk fotometer juga.
Dalam astronomi, fotometer digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang terkandung di dalam bintang atau titik langit lainnya. Selain itu, beberapa fotometer dapat secara akurat mengukur sinar matahari saat jatuh ke bumi. Instrumen ini juga dapat digunakan dalam pengaturan industri seperti industri cat. Misalnya, dalam industri cat, fotometer sering digunakan untuk menentukan warna sebenarnya dari suatu area secara akurat.
Fotometer juga dapat digunakan untuk mengukur intensitas nyala api, dan dapat digunakan untuk mengukur cahaya inframerah. Dalam hampir semua contoh cahaya yang perlu direkam atau diukur, fotometer sering menjadi instrumen pilihan. Memilih jenis instrumen yang tepat untuk tugas yang ada memerlukan pemahaman dasar tentang jenis cahaya yang akan diukur.
Fotometer dapat mengukur pencahayaan, radiasi, penyerapan cahaya, hamburan, refleksi cahaya, fluoresensi, pendar, dan pendaran. Menentukan jenis cahaya yang akan diukur adalah langkah pertama menuju pemilihan instrumen yang tepat. Untuk mendeteksi cahaya, fotometer menggunakan fotoresistor, fotodioda, atau pengganda foto. Untuk mengukur cahaya secara akurat, cahaya harus terlebih dahulu melewati filter. Setelah cahaya disaring, maka dapat diukur dalam panjang gelombang.
Beberapa fotometer mengukur cahaya dalam foton, daripada mengukur cahaya melalui aliran cahaya yang konstan. Perbedaan utama antara instrumen yang mengukur cahaya melalui foto dan instrumen yang mengukur cahaya melalui fluks adalah pembacaan analisis cahaya yang sebenarnya. Fotometer foton akan menghasilkan hasil dalam satuan foton.