Apa itu Folikulitis Eosinofilik?

Folikulitis eosinofilik adalah kondisi serius yang mempengaruhi folikel rambut dan menyebabkan ruam yang menyakitkan. Disebut juga eosinophilic pustular folliculitis atau eosinophilia, ruam ini sangat gatal dan biasa ditemukan di bagian atas tubuh. Jika tidak diobati, jaringan parut gelap dapat dibiarkan saat ruam sembuh, yang mungkin hilang atau tidak seiring waktu. Meskipun penyebab pasti eosinofilia tidak diketahui, hal itu cenderung sering terjadi pada pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Ini juga dapat terjadi pada pasien kanker, bayi yang rentan, dan mereka yang mengalami reaksi obat.

Tanda-tanda folikulitis eosinofilik termasuk rasa gatal yang luar biasa, benjolan berisi nanah, dan kemerahan di sekitar benjolan. Ruam sering menyerupai jerawat, sehingga diagnosis sering tertunda. Luka terbuka dapat terjadi jika benjolan tergores dan pecah. Nyeri sering menyertai wabah yang lebih besar.

Mendiagnosis folikulitis eosinofilik adalah langkah penting pertama untuk mengobati ruam. Meskipun kondisi kulit ini menyerupai jerawat, diagnosis dapat dicapai melalui biopsi. Dokter menggunakan sampel jaringan kulit untuk melakukan tes. Tes-tes ini dapat memberi dokter informasi yang mereka butuhkan untuk memulai perawatan.

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk folikulitis eosinofilik. Sambil menunggu hasil tes, krim steroid topikal dianjurkan untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan. Setelah konfirmasi diagnosis, salep glukokortikoid dapat membantu menyembuhkan ruam. Antihistamin dapat membantu mengurangi peradangan. Terapi antiretroviral sering digunakan untuk orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tungau, jenis ragi, dan bakteri dapat menyebabkan folikulitis eosinofilik. Sebagai hasil dari penelitian ini, banyak dokter mulai memasukkan jenis obat lain dalam rencana perawatan. Obat-obatan ini termasuk obat antijamur, antibiotik dan anti-tungau.

Menggaruk benjolan yang terjadi dengan folikulitis eosinofilik bisa berakibat buruk. Kondisi kulit dapat menyebar dengan cepat, dan menggaruk benjolan dapat menyebabkan ruam menyebar lebih cepat. Mendapatkan perawatan dengan cepat dapat mengurangi risiko ini.

Karena fakta bahwa folikulitis eosinofilik terutama mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, terjadinya ruam ini pada pasien yang tidak memiliki masalah kekebalan yang diketahui dapat menjadi penyebab alarm. Jika seseorang belum didiagnosis dengan HIV atau kanker, adanya ruam dapat menjadi gejala yang menentukan dari kondisi ini. Namun, ada kasus yang jarang terjadi ketika tidak ada penyebab yang mendasari atau sistem kekebalan yang melemah, namun ruam masih terjadi.