Apa itu Fly Ash?

Fly ash, juga dikenal sebagai Pulverized Fuel Ash (PFA), adalah abu industri yang dibuat ketika batubara dibakar untuk menghasilkan tenaga listrik. Saat emisi gas pembakaran batu bara mendingin, beberapa konstituen kimianya memadat menjadi butiran bulat, membentuk abu terbang. Serbuk halus seperti kaca, komponen kimianya bervariasi tetapi biasanya meliputi oksida silikon (SiO2), aluminium (Al2O3), besi (beberapa jenis), dan kalsium (CaO). Ini ditemukan di cerobong pembangkit listrik dan memiliki beberapa kegunaan industri, yang paling penting adalah sebagai aditif untuk semen.

Ketika batubara dibakar, produk sampingan dari proses pembakaran terpisah menjadi komponen yang lebih berat, yang tenggelam ke dasar burner dan menjadi bottom ash, dan emisi gas, yang keluar dari bagian atas burner. Partikel abu terbang mengendap dari gas saat naik. Di sebagian besar tanaman, ini ditangkap dari udara menggunakan muatan listrik yang dihasilkan oleh perangkat yang disebut presipitator elektrostatik. Karena kondisi pembentukannya, partikel-partikelnya sangat halus, sebagian besar berbentuk bola, dan semuanya berukuran hampir sama.

Pertanyaan utama seputar fly ash adalah apa yang harus dilakukan dengannya. Setelah diizinkan untuk lepas ke udara sebagai polutan industri, undang-undang sekarang mengharuskan agar dikeluarkan dari emisi pembangkit batubara dan dibuang sebagai limbah padat atau didaur ulang. Membuang abu menimbulkan masalah, karena begitu banyak yang dihasilkan. Sebagian besar abu dibuang di penampungan laguna atau di tempat pembuangan akhir. Abunya mengandung logam berat beracun, dan para pemerhati lingkungan khawatir bahwa abu tersebut dapat larut ke dalam tanah atau terlepas ke lingkungan jika laguna pecah.

Untungnya, fly ash adalah pozzolan, bahan yang bisa berfungsi sebagai semen jika dicampur dengan kapur dan air. Karena itu, semakin banyak didaur ulang sebagai ekstender ekonomis untuk semen portland, semen yang umum digunakan untuk membuat beton. Ada beberapa keuntungan: beton yang dihasilkan lebih padat, lebih halus, lebih mudah dikerjakan, lebih tahan terhadap erosi kimia, dan lebih kuat dalam jangka panjang. Ini juga membutuhkan lebih sedikit karbon dioksida untuk diproduksi, dan menciptakan lebih sedikit polusi. Abu juga dapat digunakan untuk membuat aspal, batu bata, cat, ubin, dan penimbunan kembali.

Fly ash adalah salah satu dari beberapa produk sampingan dari proses pembakaran batubara, yang disebut produk pembakaran batubara (Coal Combustion Products/CCPs). Lainnya termasuk bottom ash, boiler slag, dan bahan desulfurisasi gas buang (FGD) seperti gipsum. Banyak dari ini juga dapat didaur ulang sebagai bahan konstruksi untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.