Sistem input/output dasar komputer (BIOS) adalah inti dari pemrograman internal komputer. Sistem BIOS terpisah dari bagian aktif komputer, bagian yang biasa berinteraksi dengan pengguna. Ketika BIOS perlu diperbaiki atau diperbarui, ia melewati proses yang disebut flashing. Flashing BIOS memungkinkan komputer berinteraksi langsung dengan area sistem yang biasanya tidak dapat diakses.
BIOS komputer adalah perangkat lunak pertama yang dijalankan setelah mesin dihidupkan. Program terintegrasi ini meletakkan dasar untuk interaksi antara berbagai perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem. BIOS memungkinkan sistem operasi untuk memulai dan antarmuka pengguna komputer untuk memuat.
Selama bertahun-tahun, sistem BIOS komputer disimpan pada chip read-only standar. Seperti kebanyakan chip read-only saat itu, chip ini tidak dapat diubah atau ditingkatkan. Jika BIOS baru diperlukan untuk sistem, chip harus dikeluarkan secara fisik dari sistem dan diganti dengan chip baru. Mengganti chip ini adalah proses yang memakan waktu dan sulit, jauh melampaui kemampuan kebanyakan pengguna rumahan.
Pada pertengahan 90-an, jenis BIOS baru mulai umum digunakan yang disebut Flash BIOS. Ini ada pada tipe khusus dari chip read-only yang tidak sepenuhnya read-only. Dalam situasi yang tepat dan dengan informasi yang tepat, dimungkinkan untuk menulis ulang informasi yang tersimpan dalam chip. Proses ini dikenal sebagai flashing BIOS.
Dampak dari flashing BIOS sangat besar. Pengguna dapat dengan andal memperbarui sistem BIOS mereka sendiri. Ini memungkinkan produsen BIOS untuk membuat lebih sedikit versi perangkat lunak mereka. Dengan versi yang lebih sedikit, kompleksitas sistem BIOS meningkat. Segera, mereka memasukkan pengaturan sistem yang sebelumnya hanya tersedia sebagai dipswitch terprogram atau melalui interaksi perangkat keras eksternal.
Flashing BIOS adalah bagian penting dari perawatan komputer. Karena BIOS berada di pusat perangkat keras dan perangkat lunak komputer, BIOS yang berfungsi dengan baik sangat penting. Pembaruan BIOS memungkinkan jenis perangkat keras baru untuk berinteraksi secara aman dengan sistem komputer dan menyediakan platform yang lebih stabil untuk perangkat keras dan perangkat lunak untuk berfungsi.
Biasanya, flashing BIOS dilakukan melalui program yang tersedia dari pabrikan motherboard. Awalnya, informasi yang dibutuhkan untuk dimuat ke floppy drive sebagai boot disk. Proses update akan terjadi secara otomatis setelah komputer di-restart. Meskipun opsi ini masih tersedia untuk sebagian besar pembaruan, ini bukan metode yang disukai. Sekarang, program sederhana yang dapat diunduh akan memeriksa versi BIOS komputer, mengunduh pembaruan terbaru, melakukan flashing BIOS, dan memulai ulang komputer—semua melalui antarmuka pengguna standar.