Fisura vagina ditandai dengan retakan, robekan atau lecet yang muncul di vagina. Berbagai kondisi dapat berkontribusi pada perkembangan lecet pada vagina, yang semuanya dapat disembuhkan dengan kesabaran dan perawatan yang tepat. Sebagai masalah kesehatan wanita, celah ini terkadang disalahartikan sebagai herpes genital atau trauma seksual.
Ketika lecet vagina terjadi, mereka terlihat atau terasa di lapisan vagina. Berbagai kondisi dapat menyebabkan gangguan vagina seperti ini. Misalnya, celah dapat terjadi selama persalinan pervaginam atau mungkin secara langsung dikaitkan dengan kekeringan vagina. Yang terakhir ini terutama terjadi seiring bertambahnya usia wanita dan hilangnya estrogen menciptakan kekeringan pada vagina, yang kemudian dapat menyebabkan robekan pada vagina. Perubahan hormonal di sekitar siklus menstruasi bulanan wanita dan infeksi jamur berulang juga dapat berkontribusi pada perkembangan celah vagina.
Hubungan seksual tanpa pelumasan yang tepat adalah salah satu penyebab paling umum dari lecet pada vagina. Kadang-kadang, wanita melaporkan bahwa gesekan dari kondom lateks juga menghasilkan luka dan robekan. Setelah celah hadir, pakaian, olahraga, dan aktivitas atletik dapat memperburuk area tersebut dan meningkatkan waktu penyembuhan. Pakar kesehatan merekomendasikan bahwa wanita dengan riwayat celah atau kekeringan yang berlebihan ini tidak pernah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan produk pelumas.
Lecet vagina juga dapat terjadi pada gadis-gadis muda, terutama jika anak-anak telah mengalami infeksi jamur atau baru-baru ini mengalami cedera pada lapisan vagina yang sensitif. Fisura mungkin lebih sulit untuk didiagnosis pada anak tergantung pada lokasi dan ukuran robekan, serta kemampuan komunikasi anak. Wanita dengan celah vagina sering menggambarkan air mata sebagai perasaan seperti potongan kertas. Pada anak-anak, gambaran seperti itu mungkin terasa, tetapi tidak begitu mudah dilihat oleh pengasuh atau dikomunikasikan oleh anak. Tidak jarang seorang gadis muda yang mengeluhkan rasa perih atau terbakar, terutama saat mandi atau beraktivitas di kamar mandi, ternyata menderita fisura vagina.
Meski menyakitkan, celah ini tidak dianggap sebagai masalah kesehatan utama. Sebagian besar akan hilang jika dibiarkan, tetapi banyak wanita melaporkan kasus lecet vagina berulang. Ketika air mata berulang, perlu untuk menemukan akar penyebab cedera dan menghilangkannya untuk menghindari lecet di masa depan. Dokter terkadang akan meresepkan krim estrogen atau pil KB untuk pengobatan fisura. Dengan memanipulasi kadar estrogen untuk menghindari kekeringan pada vagina, banyak wanita melaporkan keberhasilan menggunakan metode ini, terutama ketika mengobati celah yang berulang.