Apa itu Fiksi Kejahatan?

Fiksi kriminal adalah genre sastra yang mencakup aktivitas kriminal, motivasi dan metodenya, dan penyelesaian akhirnya. Beberapa karya melampaui kejahatan dan menangani dinamika interpersonal antara penjahat dan sesama penjahat, penjahat dan tokoh yang sah, dan orang-orang penting lainnya dalam lingkup pengaruh yang sama. Beberapa kiasan dan sub-genre berulang ada dalam fiksi kriminal, termasuk cerita detektif, thriller politik, dan cerita perampokan. Genre ini cukup fleksibel untuk mengalir ke genre fiksi lain, seperti fiksi ilmiah dan horor klasik.

Banyak ahli mengakui karya Steen Steensen Blicher tahun 1829 “The Rektor Veilbye” sebagai novel kriminal pertama, meskipun cerita kejahatan telah diberi tanggal sedini “Seribu Satu Malam,” yang memiliki bukti ditulis pada awal abad ke-10. . Fiksi kriminal hanya dianggap telah dipadatkan sebagai genre sastra yang berbeda, namun, pada awal 1900-an. Selama waktu ini, majalah sastra dan publikasi fiksi bubur kertas mencatat bahwa kisah-kisah kegiatan kriminal laris manis di kalangan masyarakat, dan kemudian dicetak dalam jumlah besar sebagai tanggapan atas permintaan Salah satu seri terkenal yang dikembangkan pada saat itu adalah “Sherlock Holmes” karya Sir Arthur Conan Doyle. ” cerita, yang membantu melontarkan fiksi kriminal ke tingkat popularitas baru.

Sub-genre fiksi kejahatan yang menentukan adalah cerita detektif, yang mengambil namanya dari frasa “Siapa yang melakukannya?” Seperti yang disarankan oleh labelnya, cerita-cerita ini sering kali berhubungan dengan kejahatan dan pelakunya yang misterius. Pembaca mengikuti protagonis — paling sering seorang detektif — ketika ia berusaha mengidentifikasi pelakunya berdasarkan serangkaian petunjuk. Sebagian besar cerita detektif berurusan dengan pembunuhan atau pencurian, sebuah tren yang berlanjut dengan fiksi modern.

Dalam beberapa kasus, misteri fiksi kejahatan melibatkan metode kejahatan, bukan pelakunya. Sub-genre ini sering disebut misteri “ruang terkunci”, di mana protagonis mencoba menemukan bagaimana kejahatan yang tidak mungkin dilakukan. Sub-genre mengambil namanya untuk tema yang berulang di mana pelaku kejahatan dapat melakukannya, tanpa cara yang jelas tentang bagaimana dia bisa masuk atau keluar dari TKP. Protagonis cerita ini sering mengungkap jalan rahasia yang memungkinkan kejahatan, dan wahyu dapat diselingi dengan elemen cerita detektif.

Fiksi kriminal modern telah melampaui misteri korban, kejahatan, dan detektif, termasuk genre seperti thriller spionase seperti seri “James Bond” Ian Fleming dan drama kehidupan kriminal seperti “The Godfather” karya Mario Puzo. Beberapa cerita, seperti “The Firm” karya John Grisham, berurusan dengan konsekuensi hukum dari aktivitas kriminal. Penulis sering mencampur genre populer lainnya seperti fantasi tinggi dengan elemen fiksi kriminal, yang semakin memperluas spektrum genre.